Tak Umumkan Legislator Pemalas, Dewan Dituding Pembohong

Jumat, 07 September 2012 – 04:14 WIB
MAKASSAR - Janji Badan Kehormatan (BK) DPRD Makassar yang bakal merilis nama-nama legislator malas, Kamis, 6 September, batal dilakukan. Hal ini menimbulkan reaksi dari Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia karena dianggap melakukan pembohongan kepada publik.
   
Badan Pekerja pada Divisi Pemantauan DPRD Kopel Indonesia, Musaddaq, mengungkapkan, jauh hari sebelum melakukan rapat evaluasi, BK DPRD Makassar telah sesumbar berjanji akan mengumumkan nama-nama anggota dewan yang malas. Hanya saja, hingga tiba waktu yang dijanjikan, nama-nama yang dijanjikan tersebut, tak kunjung dirilis.
   
"Kami menilai Badan Kehormatan telah berbohong kepada publik karena berjanji akan mengumumkan nama-nama legislator malas, namun itu tidak dilakukan," ujar Musaddaq di DPRD Makassar, kemarin.
   
Musaddaq mencurigai BK mendapatkan tekanan dari oknum-oknum yang selama ini dilaporkan malas. Padahal, selaku penjaga "moral" dewan, BK seharusnya menyampaikan hal itu, apalagi sudah ada data-data valid terkait jumlah kehadiran mereka, khususnya di masa sidang pertama yang telah usai karena kini masuk ke masa sidang ke dua.
   
"Ada apa sehingga tidak diumumkan padahal sudah disampaikan akan dirilis. Lagi pula masa sidang pertama telah selesai, absensi itu sudah bisa dilihat," imbuh Musaddaq. Ia menambahkan, BK tidak tegas dalam menyikapi persoalan malasanya anggota DPRD Makassar, padahal UU No. 27/2009 menyebutkan, enam kali beturut-turut tidak hadir dalam rapat paripurna dan atau alat kelengkapan, maka legsilator tersebut harus diganti atau Pergantian Antar Waktu (PAW).
   
Ketua BK DPRD Makassar, Bakhrif Arifuddin, beralasan jika rilis nama-nama legislator malas belum dilakukan karena hasil evaluasi terhadap absensi rapat paripurna, tidak ada yang malas. Ia mengaku baru akan memeriksa lagi absensi rapat-rapat lainnya di bagian alat kelengkapan.
   
Selain itu, Bakhrif juga berdalih jika nama-nama yang ditemukan malas hasil evaluasi kehadiran rapat di semua alat kelengkapan, akan diserahkan ke Ketua DPRD Makassar. Ia menyerahkan ke pimpinan terkait nama-nama yang malas tersebut. Ia berjanji, semua anggota dewan akan dievaluasi, termasuk anggota BK sendiri.
   
"Kalaupun ada anggota BK tercantum namanya tidak disiplin, semuanya akan disampaikan ke Ketua DPRD," ujar Bakhrif usai rapat BK.

Hanya saja, dari lima anggota BK, salah seorang di antaranya, yakni Bahar Machmud tidak hadir dalam rapat BK untuk membahas legislator malas. Bakhrif mengaku tidak menerima penyampaian alasan ketidakhadiran Bahar. "Dia tidak ada informasi. HP-nya tidak aktif," tandas Bakhrif.

Ia mempersilakan media untuk menilai BK, termasuk Bahar yang disebut-disebut malas. Hanya saja, usai rapat BK, Bahar lantas muncul di ruang BK saat wawancara dengan juri bicara BK, Abd Rauf, telah usai. Ia mengaku telah menyampaikan bahwa akan telat tiba untuk mengikuti rapat. Cuma ia tak menyebut kepada siapa ia menyampaikan keterlambatannya tersebut.
   
Jubir BK, Abd Rauf, mengatakan, kalau ada anggota BK yang malas, juga tetap disulkan ke fraksinya untuk diganti. Delapan nama yang sebelumnya disebut-sebut malas, data-datanya akan dikombain dengan absensi rapat-rapat di kelengkapan dewan. (zuk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Penambangan Emas di Minahasa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler