Sekarang Putat Jaya, Bukan Dolly

Senin, 01 September 2014 – 05:48 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Penataan eks lokalisasi Dolly-Jarak mulai dikebut Pemkot Surabaya. Mereka ingin segera memulihkan kawasan yang masuk Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, itu. Dari kawasan merah menjadi lebih indah. Misi pemkot dalam penataan kawasan eks lokalisasi tersebut meliputi alih profesi eks PSK-mucikari dan alih fungsi wisma. Sehingga kesan kawasan merah bisa segera pulih.

Salah satu yang sudah terlihat nyata adalah pembuatan penanda kawasan. Penanda berupa tulisan Putat Jaya itu dibangun di atas median jalan sebelum Jalan Girilaya dekat flyover Pasar Kembang.

BACA JUGA: Rekomendasi Pembelian BBM Dipalsukan

Jalan tersebut menjadi salah satu akses utama masuk ke kawasan eks lokalisasi Dolly. ”Tulisan itu nanti dilengkapi dengan taman cantik,” kata Camat Sawahan Muslich Hariadi.

Pemasangan tulisan tersebut sekaligus dimaksudkan untuk mengubah penyebutan kawasan. Sebab, selama ini nama Kelurahan Putat Jaya kalah beken dengan Gang Dolly. Tentu kalau menyebutkan Gang Dolly sudah sangat identik dengan prostitusi.

BACA JUGA: Kelangkaan Solar Ulah Spekulan

Nah, kesan semacam itulah yang ingin dihapus perlahan oleh pemkot.   Kesan sebagai kawasan merah tersebut juga berdampak banyak pada warga yang menghuni sekitar eks lokalisasi Dolly-Jarak. Warga yang tinggal sering malu menyebutkan alamatnya yang terletak di kawasan itu.

Kabid Fisik dan Sarana Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya AA Gde Dwijaja Wardhana menjelaskan bahwa penataan oleh pemkot memang dilakukan secara terpadu. Mulai aspek ekonomi, sosial, hingga lingkungan. Semua itu dilakukan untuk memulihkan kesan yang kurang bagus di Putat Jaya. ”Saat ada Dolly, image Putat Jaya memang jelek,” sebutnya.

BACA JUGA: Modus Baru, Pilih PSK di Dalam Mobil

Konsep penataan tersebut diwujudkan dengan berbagai hal. Pembuatan tulisan Putat Jaya yang akan dilengkapi dengan taman cantik itu hanya salah satunya. Tapi, langkah tersebut diharapkan bisa sedikit demi sedikit memulihkan kondisi.

Dwijaja menyebutkan, di bidang ekonomi, pemkot juga membuat berbagai macam pelatihan untuk pengusaha UMKM. Mereka yang selama ini menggantungkan hidup pada bisnis prostitusi diajak melirik hal lain. Di bidang lingkungan, pemkot akan menyulap beberapa wisma yang telah dibeli itu menjadi fasilitas umum. ”Penataannya dilakukan secara bertahap,” imbuhnya.

Ketua RT 5, RW 12, Kelurahan Putat Jaya, Ridwan menyatakan sangat berterima kasih atas upaya pemkot menciptakan kesan baru di daerahnya. Langkah itu akan sangat membantu untuk memulihkan psikologis warga pasca penutupan lokalisasi. Bahkan, menurut Ridwan, harus ada upaya yang lebih masif untuk menghentikan penyebutan kawasan Dolly. ”Sekalian tidak usah sebut-sebut lagi Dolly,” tuturnya. Namun, lanjut Ridwan, penyebutan itu tak akan membawa pengaruh signifikan bila alih profesi dari pemkot berjalan lambat.

Pasca penutupan lokalisasi tersebut, kawasan Putat Jaya ibarat kota mati yang kehilangan sinarnya. Banyak pedagang kecil yang mengeluhkan pendapatan mereka yang merosot tajam. ”Kami berharap masyarakat yang belum terdata program pemkot bisa segera dibantu,” kata dia.

Bantuan itu bisa sangat membantu warga yang selama ini menggantungkan hidup pada gemerlap malam di Dolly. Misalnya pedagang keliling dan pemilik warung. Sepinya Dolly sejalan dengan sepinya pendapatan mereka. Bahkan, ada laporan seorang pedagang bakso yang hanya bisa menjual empat mangkuk dalam semalam karena begitu sepinya Dolly. ”Saya dengar Selasa ini ada pendataan lagi. Semoga warga kami yang belum tersentuh bisa dapat bantuan,” harapnya.

Sementara itu, penataan di kawasan eks lokalisasi Dolly-Jarak juga dilakukan dengan pembelian wisma oleh pemkot. Wisma yang sudah dibeli akan dijadikan fasilitas umum untuk warga. Pemkot telah berhasil membeli Wisma New Barbara 22 milik Sakak Saefudin dan akan menjadikannya fasilitas umum. Meliputi sentra UMKM, pelatihan komputer, balai warga, dan taman bacaan.

Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) M.T. Ekawati Rahayu mengungkapkan, saat ini sedang ada penjajakan serius untuk membeli sebuah rumah lagi di kawasan eks lokalisasi Dolly. Sudah ada kesepakatan dengan pemilik yang ingin melepas rumah dan tanah miliknya. ”Lokasinya di Jalan Putat Jaya,” kata dia.

Soal harga, pejabat yang akrab disapa Yayuk tersebut masih belum bisa berbicara banyak. Sebab, tim penilai harga masih bekerja untuk menaksir harga pasaran di kawasan itu. (jun/c9/ib)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menarik Minat Pengunjung ke Pantai Ujong Pancu, Aceh Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler