Sekda Sarmi Dianiaya Pedemo, 6 Warga Terkena Tembakan

Jumat, 27 Mei 2022 – 21:47 WIB
Sekda Sarmi Elias Bakay jadi korban anarkistis pedemo yang melakukan pemalangan menuntut ganti rugi Jembatan Tor Atas, Jumat (27/5). ANTARA/HO/Dokumen pribadi

jpnn.com, JAYAPURA - Aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok warga di Jembatan Tor Atas, Kabupaten Sarmi, Papua berlangsung anarkistis.

Petugas Polres Sarmi terpaksa bertindak tegas, yang menyebabkan enam warga alami luka tembak.

BACA JUGA: Demo Mahasiswa 20 Mei Ricuh, Kompol Ramgo Diinjak Massa

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan pedemo yang bertindak anarkistis awalnya menyerang Sekretaris Daerah (Sekda) Sarmi Elias Bakay hingga yang bersangkutan terluka di bagian kepala.

"Akibat aksi anarkistis itu, petugas melepaskan tembakan peringatan ke pendemo yang menuntut ganti rugi pembayaran hak ulayat Jembatan Tor Atas. Mereka terus menyerang dengan menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional, seperti panah, yang menyebabkan tiga anggota terluka," kata Irjen Fakhiri di Jayapura, Jumat (27/5) malam.

BACA JUGA: Yang Kenal Orang Ini Mending Bertobat, karena Polisi Sudah Bergerak

Enam orang pedemo yang mengalami luka tembak, yakni Rio Weiraso, Tandius Saroni, Izak Anabe, Leo Weraso, Dedeus Sarone, dan Esra Mamawiso.

Insiden yang terjadi Jumat (27/5) sore sekitar pukul 17.00 WIT itu berawal saat anggota Polres Sarmi berupaya membubarkan aksi pemalangan jembatan yang dilakukan sekitar 100 warga gabungan dari Tor Atas, Apawer, serta Mafen Tor, yang menuntut pembayaran hak ulayat Jembatan Tor Atas.

Pemalangan yang dilakukan sejak pukul 15.00 WIT itu menyebabkan lalu lintas dari dan ke Sarmi tidak bisa dilintasi.

Sekitar pukul 17.00 WIT, Sekda Sarmi Elias Bakay bersama personel Polres Sarmi yang dipimpin Kabag Ops AKP Josua Abba mendatangi TKP serta mengadakan pertemuan dengan massa yang melakukan pemalangan.

Tetapi, pertemuan itu tidak menemui titik terang terkait dengan pembayaran.

Karena tidak puas dengan hasil pertemuan tersebut, massa kemudian menganiaya Sekda Sarmi, yang berupaya mengamankan diri tetapi tetap dikejar.

Fakhiri menjelaskan aksi massa sempat dihentikan petugas dengan memblokade jalan, tetapi aksi mereka makin anarkistis dan menyerang anggota dengan menggunakan tombak dan panah.

Menghadapi situasi tersebut petugas mengeluarkan tembakan peringatan.

"Saat ini pedemo masih bertahan di Kampung Mafentor dan memblokade jalan," ungkap Irjen Fakhiri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pedemo   Tembakan   Sarmi   Papua  

Terpopuler