Sekeluarga Kritis Dibacok OTK

Selasa, 05 Februari 2013 – 12:27 WIB
Keluarga korban pembacokan. Foto: Padang Ekspres/JPNN
SOLSEL--Hingga kini, jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) Solok Selatan masih terus berupaya melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan penganiayaan di Sungaikalu, KPGD. Tersangka masih diburu.

"Kasus itu masih kita dalami, apakah pencurian dengan kekerasan (curas) atau percobaan pembunuhan,"ujar Kapolres Solsel AKBP Djoko Trisulo melalui Kapolsek KPGD AKP Adang Saputra, Senin (4/2).

Warga yang menjadi korban penganiyaan adalah Zulfa Efendi panggilan Edi, 45, bersama istrinya Irdawati, 35. Pasangan suami istri (Pasutri) ini kritis setelah dianiaya orang tak dikenal (OTK) di rumahnya sendiri, di Sungaikalu, Nagari Pakan Rabaa Utara, KPGD, Solok Selatan, Sabtu (2/2) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Pelaku juga menganiaya dua anak korban, Ziren,11, dan Revika,3.  

Belum diketahui pasti apa motif penganiyaan tersebut. Dari Tempat Kejadian Peristiwa (TKP), belum ditemukan adanya indikasi perampokan. Karena, tak satu pun barang milik korban yang hilang. "Olah TKP sudah dilakukan sejak pukul 4.00 sampai pukul 14.00,"ungkap AKP Adang Saputra.

Jumlah pelaku penganiayaan maupun peralatan yang digunakan juga belum diketahui pasti. Namun diperkirakan, dari luka yang terdapat di tubuh korban, pelaku menggunakan benda tumpul. Irdawati merupakan korban yang mengalami luka paling parah.

Kata Adang, empat anggota Polsek KPGD telah menyusul para korban yang telah dirujuk ke RSUP M Djamil, untuk dimintai keterangan. Sebelumnya, para korban sempat menjalani visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok Selatan. Hasilnya, keempat korban mengalami luka serius. Seperti Edi mengalami luka di bagian kepala, sedangkan Irdawati mengalami luka di kepala bagian belakang serta pelipis mata. Diduga, Irdawati dipukul dengan benda tumpul atau bagian punggung golok.  Anak korban, Ziren dan Revika juga mengalami luka di kepala dan telinga.

Usai peristiwa nahas itu, kediaman korban di Sungaikalu yang terdiri dari rumah dan toko pupuk "CV.Sinaran Tani Enterpres" terlihat tutup. Namun, sejumlah warga tampak ramai berdatangan untuk sekedar melihat-lihat. Sementara itu, dari keterangan Zulkarnaini, 48, kakak korban mengatakan bahwa pasca kejadian, Edi langsung menelpon sopirnya yang bernama Dedi agar segera datang menolong. Ketika dibawa ke rumah sakit, korban masih berlumuran darah.

"Waktu itu, saya ndak sanggup melihat dari dekat, saya hanya melihat dari jauh saja,"katanya. Menurut kakak korban saat ini adiknya ada berperkara dengan orang lain, dan Sabtu pagi akan ada jadwal sidang. Ia juga memperkirakan, pelaku masuk lewat pintu belakang, karena di pintu belakang ada bekas pintu dibuka paksa. Selain itu, terdapat juga jejak kaki dikebun kacang, yang diduga jejak kaki pelaku. (sih)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maling Tewas Dianiaya Massa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler