Sekjen Anwar Sanusi Beber Upaya Kemnaker Atasi Kesenjangan Teknologi Digital di Pedesaan

Minggu, 17 Juli 2022 – 16:15 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat menjadi pembicara pada webinar yang bertajuk 'Kebijakan Pengembangan Ketenagakerjaan di Pedesaan Memasuki Ekonomi Digital dalam Upaya Menyejahterkan Masyarakat'. Minggu (17/7). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berupaya mengatasi kesenjangan antara pedesaan dengan perkotaan dalam hal teknologi digital yang menjadi tantangan cukup serius.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi saat menjadi pembicara pada webinar yang bertajuk “Kebijakan Pengembangan Ketenagakerjaan di Pedesaan Memasuki Ekonomi Digital dalam Upaya Menyejahterkan Masyarakat,” Minggu (17/7).

BACA JUGA: Geber Persiapan Pertemuan IMT-GT, Kemnaker Gelar Rakor di Bandar Lampung

"Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Kemnaker telah mengeluarkan berbagai kebijakan pengembangan ketenagakerjaan dalam meningkatkan angkatan kerja di perdesaan,” kata Sekjen Anwar Sanusi.

Dia mengatakan perkembangan teknologi digital merupakan suatu keharusan yang mempengaruhi seluruh aspek, baik dari sisi negara, pasar serta masyarakat.

BACA JUGA: Pesan Penting dari Sekjen Anwar Sanusi untuk Pengelola Keuangan Negara di Kemnaker

Teknologi digital bukan semata-mata alat, melainkan sosio material object yang memiliki relasi yang kompleks terkait perkembangan struktur ekonomi, sosial, politik budaya tertentu dalam suatu negara.

“Ini mendorong adanya perubahan struktur relasi yaitu relasi pasar dengan wilayah, kemudian relasi antara wilayah dengan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan pasar,” ujarnya.

BACA JUGA: Bonus Demografi Makin Dekat, Kemnaker Terus Siapkan SDM Unggul

Sekjen Anwar menilai pemahaman tentang teknologi digital, jika dilihat dari angkatan muda sudah sangat bagus.

Menurutnya, sekarang ini daya saing teknologi digital tiap daerah, seperti di Jawa cukup tinggi.

Namun, lanjut Sekjen Anwar, untuk daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa masih cukup rendah.

Rendahnya daya saing teknologi digital dipengaruhi berbagai faktor, di antaranya SDM, penggunaan dan pengeluaran untuk TIK, perekonomian digital, kewirausahaan, lapangan pekerjaan dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Kesenjangan ini tentunya menjadi tantangan bersama yang harus bisa diatasi,” tegasnya. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler