jpnn.com - JAKARTA - Layanan Aplikasi Tryout Ujian Nasional (ATUN) secara resmi dihentikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pemicunya aplikasi yang tersedia secara online ini justru dipakai latihan yang berlebihan oleh para guru kepada anak-anak SMA/SMP tingkat akhir.
BACA JUGA: Aplikasi Tryout Unas CBT Dihentikan, Ini Alasannya
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti meminta Kemendikbud tidak menyalahkan para guru yang jor-joran melatih siswa jelang unas.
”Seharusnya Kemendikbud introspeksi kenapa para guru nge-drill siswa kelas tiga,” jelas dia. Bagi Retno, meskip unas tidak lagi menentukan kelulusan, tapi masih berfungsi untuk acuan masuk SMA dan perguruan tinggi negeri (PTN).
BACA JUGA: 4 Tips Agar Fresh Graduate Dapatkan Gaji Tinggi
Maka wajar para guru ingin muridnya mendapat nilai setinggi-tingginya. Supaya bagi yang di SMP, bisa masuk ke SMA favorit. Kemudian bagi yang di SMA/SMK supaya bisa tembus PTN tenar. Retno mengatakan di lapangan kegiatan tryout unas CBT dilakukan tidak sampai menyita jam belajar.
Guru SMAN 13 Jakarta itu mengatakan, setiap siswa tetap mengerjakan tryout unas CBT selama 2 jam.
BACA JUGA: Sudah Ada 62 Sekolah Aman di Jakarta
Karena jumlah komputer terbatas, maka diterapkan sistem kloter. Nah karena komputernya gantian, maka kloter paling akhir mengerjakan tryout sampai pukul 16.00 sore. ”Jadi bukan satu siswa mengerjakan tryout mulai jam 07.00 sampai 16.00,” pungkasnya. (wan/end/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud ââ¬â Ketum Muhammadiyah Berbalas Pujian
Redaktur : Tim Redaksi