Sekjen GMNI Apresiasi Langkah Menteri Erick Bawa Bukti Dugaan Korupsi PT Garuda ke Kejagung

Jumat, 14 Januari 2022 – 17:41 WIB
Sekjen DPP GMNI M Ageng Dendy Setiawan. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) merespons langkah Menteri BUMN Erick Thohir dalam mendukung penyelidikan dugaan korupsi di PT Garuda Indonesia Tbk.

Menteri Erick diketahui datang ke Kejaksaan Agung (Kejagung) membawa bukti-bukti dugaan korupsi perusahaan penerbangan tersebut pada Selasa (11/1/2022).

BACA JUGA: Sekarga Dukung Langkah Erick Thohir Ungkap Dugaan Kasus Korupsi Garuda

"Kami mengapresiasi langkah Menteri BUMN ini. Saya kira, apa yang dilakukan Pak Erick Thohir merupakan bentuk komitmen dalam memberantas korupsi, khususnya di tubuh BUMN,” kata Sekjen DPP GMNI M Ageng Dendy Setiawan dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Jumat (14/1/2022).

Menurut Dendy, tindakan menteri Erick merupakan suatu perbuatan yang berani. Dan, jarang sekali dilakukan oleh pejabat negara pada umumnya.

BACA JUGA: Jokowi Mania Gembira Erick Thohir Bongkar Borok Garuda

Hal ini, seyogyanya menjadi contoh bagi pejabat pemerintahan dalam rangka melawan korupsi di lingkungan kerja.

Sebab, terkadang  pejabat atau pimpinan di lingkungan pemerintahan ada yang justru ikut-ikutan atau ikut menyembunyikan kasus korupsi di instansinya.

BACA JUGA: Begini Kronologi Kasus Korupsi Garuda yang Dilaporkan Erick Thohir ke Kejagung

"Jarang sekali ada menteri yang melakukan hal seperti ini. Satu langkah konkret dalam pembenahan BUMN. Seharusnya menjadi contoh bagi para pejabat, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif,” ujar ketua DPD GMNI Jawa Timur 2016-2018.

Lebih lanjut, Dendy mendukung langkah pemberantasan korupsi di tubuh kementerian yang dipimpin Erick saat ini. Terutama di BUMN-BUMN.

“Ini menjadi tantangan untuk meningkatkan kinerja BUMN sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Dendy.

Adanya dugaan korupsi yang terjadi di perusahaan BUMN, menurut Dendy, menjadi salah satu hambatan BUMN dalam sumbangsinya terhadap pendapatan negara.

“Kami dukung Pak Erick dalam hal ini. Beliau sudah memulai langkah pembenahan, dan kita harap dapat maksimal membenahi BUMN,” ujar Dendy.

Menurut Dendy, BUMN-BUMN maksimal terhadap fungsinya sebagai sumber pendapatan negara.

“Bukan menjadi sumber pendapatan atau sapi perah segelintir orang saja," pungkas Dendy, yang juga alumnus UIN Surabaya itu.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler