jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketengakerjaan Anwar Sanusi mengatakan, Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) sebagai Perguruan Tinggi vokasi, harus mampu mewujudkan super link and match dengan dunia usaha dan dunia industri.
Dia juga menilai, Polteknaker merupakan salah satu lembaga pendidikan yang fokus dalam pengembangan SDM ketenagakerjaan.
BACA JUGA: Sinergi KemnakerâBPJS TK, Dewas Beberkan Rencana Kerja Lima Tahun ke Depan
"Harus mampu menangani masalah relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini," kata dia dalam sambutannya secara virtual pada acara Review Kurikulum dan Silabus Politeknik Ketenagakerjaan Tahun 2021, di Jakarta, Rabu (24/3).
Anwar memerinci, ada 4 (empat) hal yang harus menjadi pedoman dasar dalam rangka akselerasi Polteknaker dalam mewujudkan prinsip super link and match dengan DUDI.
BACA JUGA: Kemnaker Sebut Indonesia Dorong Dialog Sosial dan Tripartisme Masuk Program Pembangunan PBB
Pertama, kata Anwar, pengembangan kurikulum pendidikan yang disusun dengan mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat.
Kedua, lanjut dia, peningkatan sarana dan prasarana sarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan penelitian di bidang industri.
BACA JUGA: Bazar Wirausaha Mikro Kemnaker Diharapkan Menumbuhkan Daya Beli Masyarakat
"Ketiga, meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang harus bisa bersaing di dunia kerja. Selain itu perlu adanya fleksibilitas tenaga pengajar yang sewaktu-waktu dapat ditugaskan bekerja di bidang industri," ujar dia.
Kemudian, keempat, jelas Anwar, perbaikan program pendidikan yang mengarah pada kebutuhan industri dengan tujuan terciptanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan industri.
Dia berharap kemitraan Polteknaker dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) harus terus ditingkatkan sebagai implementasi dari paradigma pendidikan yang bergerak dari supply driven ke demand driven.
"Saya berharap melalui kegiatan ini, akan banyak perubahan dalam pengembangan kurikulum dan silabus di Politeknik Ketenagakerjaan sehingga dapat sinergis dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)," kata dia.
Anwar juga mengatakan, lembaga tersebut ditujukan untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Perubahan ini salah satunya melalui penyesuaian dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi.
"Perubahan yang dilakukan dalam jangka pendek akan menciptakan efisiensi kurikulum, sumber daya manusia, produk riset dan infrastruktur," kata
Menurut dia, hal-hal yang merupakan target dan tujuan Polteknaker ke depan harus dikembangkan untuk mencapai tujuan institusi sebagai perguruan tinggi vokasional dalam bidang ketenagakerjaan.
"Ke depan, Polteknaker harus memfokuskan pada bidang pendidikan, riset, kerja sama dengan industri, lisensi produk penelitian dan PKM, serta penataan kampus yang memelihara kreativitas," kata Anwar Sanusi. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia