Sekjen Kemnaker Ungkap Pentingnya Keahlian untuk Hadapi Beratnya Persaingan Global

Senin, 06 Februari 2023 – 15:34 WIB
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi membuka pelatihan berbasis kompetensi (PBK) Angkatan I 2023 di Balai Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Senin (6/2). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, KOTA BEKASI - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi menyampaikan sejumlah pesan saat membuka pelatihan berbasis kompetensi (PBK) Angkatan I 2023 di Balai Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Senin (6/2).

Dia meminta peserta PBK memanfaatkan kesempatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya dan berusaha semaksimal mungkin saat uji kompetensi.

BACA JUGA: Kemnaker Pulangkan 36 CPMI Asal NTB yang Terjerat Sidak di Bandara Juanda

"Jangan cepat puas dengan kompetensi yang didapatkan dari program pelatihan," pesan Sekjen Anwar Sanusi.

Peserta PBK juga diminta untuk merawat dan mengembangkan terus kompetensi yang dimiliki.

BACA JUGA: Kemnaker Tegaskan Komitmen Pemerintah Dorong RUU PPRT Segera Disahkan

"Ini adalah jendela peluang untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi dan masa depan Anda," ujarnya.

Sekjen Anwar Sanusi mengungkapkan setiap tahun Indonesia menghasilkan angkatan kerja dari lulusan SMA/SMK atau lembaga pendidikan tinggi, program diploma, politeknik maupun universitas yang jumlahnya mencapai 3 juta orang setiap tahun.

BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Tekankan ASN BBPVP Bekasi Memahami Core Value BerAKHLAK

Padahal kapasitas atau kemampuan untuk menampung angkatan kerja dengan pasar kerja belum seimbang.

"Kalau pun berimbang, pasti ada persoalan terutama kesesuaian kompetensi, keterampilan antara calon pekerja dengan tuntutan pekerjaan," ungkapnya.

Karena itu, lanjut Sekjen Anwar, menghadapi bonus demografi mendatang diperlukan memberikan keahlian dan keterampilan kepada tenaga kerja usia produktif yang memiliki energi besar agar mampu menghadapi tantangan dan kompetisi di pasar kerja.

"Kalau tidak dibekali keahlian dan keterampilan yang cukup untuk berkompetisi, Anda kehilangan kesempatan untuk memenangkan pertarungan di pasar kerja," tegasnya.

Anwar Sanusi menambahkan persaingan saat ini bukan hanya menghadapi tenaga kerja Indonesia, melainkan juga dengan tenaga kerja di luar negeri.

Untuk memenangkan persaingan tersebut, perlu membekali keahlian dan keterampilan yang cukup kepada tenaga kerja usia produktif agar mampu memenangkan persaingan global di pasar kerja.

Menurut Sekjen Anwar, Indonesia mungkin menutup pintu untuk tidak menerima tenaga kerja dari luar negeri.

Sebab, di saat bersamaan, tenaga kerja Indonesia juga akan membanjiri pasar-pasar tenaga kerja di luar negeri.

"Hanya orang mampu dengan bekal cukup kompetisi dan memiliki keterampilan khusus yang akan memenangkan persaingan tersebut," pungkas Sekjen Anwar Sanusi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler