Sekjen Kemnaker Ungkap Pertemuan Kedua EWG Soroti Masalah Ketenagakerjaan Global, 2 Hal Dibahas

Selasa, 10 Mei 2022 – 17:18 WIB
Para delegasi dari sejumlah negara yang hadir dalam The 2nd EWG Meeting di Yogyakarta, Selasa (10/5). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pengangguran dan kesenjangan pekerjaan layak menjadi sorotan pada pertemuan kedua Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (The 2nd Employmnet Working Group/EWG Meeting) yang berlangsung di Yogyakarta.

Para delegasi dari sejumlah negara yang hadir, termasuk Indonesia, dalam pertemuan tersebut menekankan pentingnya kerja sama dalam pengembangan UMKM dan wirausaha dalam menyikapi berbagai masalah ketenagakerjaan global tersebut.

BACA JUGA: Kemnaker Akan Gelar EWG di Yogyakarta, 2 Isu Ini jadi Prioritas

“Fokus pada pengembangan kewirausahaan, membangun ketahanan pelaku usaha, dan meningkatkan produktivitas yang beradaptasi dengan perubahan pasar tenaga kerja akan membantu memitigasi pengangguran dan kesenjangan pekerjaan yang layak menjadi semakin lebar,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi seusai membuka The 2nd EWG Meeting di Yogyakarta, Selasa (10/5).

Sekjen Anwar Sanusi mengatakan pandemi Covid-19 turut menjadikan masalah ketenagakerjaan tersebut semakin kompleks.

BACA JUGA: Kemnaker Menindaklanjuti Pengaduan THR 2022, Pengusaha yang Tak Patuh Siap-Siap Saja

Untuk itu kepada delegasi EWG, ia menegaskan seluruh negara saat ini tidak boleh hanya fokus pada pemulihan pasar tenaga kerja, tetapi juga percepatan penyerapan tenaga kerja setelah pandemi Covid-19.

Menyadari peran penting dari usaha yang berkelanjutan sebagai penyedia lapangan kerja, stimulan inovasi dan pekerjaan yang layak, Sekjen Anwar mengingatkan kebijakan pemulihan juga harus mendukung keberlangsungan usaha dan lingkungan yang memungkinkan untuk meningkatkan inovasi, pertumbuhan produktivitas dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Jelang Pertemuan EWG II G20, Kemnaker Bahas Isu Prioritas 4

Selain itu, termasuk UMKM sebagai pioner penting dalam perekonomian negara baik di negara maju maupun berkembang.

“Presidensi Indonesia bidang ketenagakerjaan mendorong peranan G20 untuk terus memperbaharui inisiatif kerja sama, kebijakan, dan program yang menjamin penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan, usaha mendukung pelaku usaha dan wirausaha yang berkelanjutan dan pasar tenaga kerja yang inklusif di era pascapandemi COVID-19,” tegasnya.

Sekjen Anwar berharap solusi yang ditawarkan Presidensi G20 tahun ini dalam upaya pemulihan ekonomi dapat mendukung kebangkitan ekonomi dari krisis dengan mendorong penciptaan kewirausahaan dan memperkuat UMKM sebagai instrumen peluasan kesempatan kerja.

Upaya ini dapat didukung dengan terus mendorong terciptanya lingkungan bisnis yang kondusif dan transformasi informal-formal UMKM, mendukung kewirausahaan dan budaya kewirausahaan dalam upaya pengembangan wirausaha baru, memperkuat pendampingan usaha bagi wirausaha baru dan UMKM, membangun ketahanan pelaku usaha dan UMKM dengan peningkatan kapasitas dan bantuan teknis, serta melindungi hak dan kepentingan pelaku usaha dan UMKM serta pekerjanya.

“Indonesia terus mengedepankan dialog yang produktif dan harmonis juga terus mendorong terciptanya hasil konkret dan aksi nyata melalui kolaborasi antarpemangku kepentingan G20 dalam upaya terciptanya komitmen bersama untuk memperjuangkan tujuan prioritas presidensi ini,” pungkasnya. (mrk/jpnn)

 

 

 

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler