“Pernyataan Ibu Ida itu tidak sepantasnya. Karena kita telah bekerja benar-benar profesional. Akan lebih bijak jika komisioner dalam memberikan pernyataan memilih kata-kata yang lebih santun. Dukungan yang disebut tidak optimal, kami sangat terpukul dan menyayangkannya. Hal ini berarti kerja Setjen tidak dihargai,” ujar Suripto di hadapan sidang etik Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakata, Selasa (13/11).
Namun begitu Suripto tidak memungkiri bahwa Wakil kepala Biro Hukum KPU, Teuku Asytari Rizal, pada 24 Oktober lalu sempat mengeluarkan pernyataan yang kurang mengenakkan komisioner KPU. Sebab, Teuku sempat meminta Ida keluar dari ruang rapa. Jika Ida tak keluar, maka Teuku yang memilih keluar ruang rapat/
“Tapi hal itu semata-mata bentuk kekecewaan yang bersangkutan, karena dinyatakan posisi bironya tidak loyal dan tidak berintegritas. Kalau memang benar ada pembusukan, maka organisasi (KPU) kan tidak akan jalan,” katanya.
Suripto juga membantah rencana penggantian dirinya dari jabatan Sekjen KPU karena ada upaya pembusukan dan pembangkangan dari pihak Kesekjenan terhadap komisioner KPU. Suripto mengatakan, dirinya akan memasuki masa pensiun pada 26 Januari 2012 mendatang.
Ditegaskannya, Ketua KPU Husni Kamil Manik juga sudah mengirim surat ke Mendagri. Isinya juga pemberitahuan tentang habisnya masa jabatan Suripto sebagai Sekjen KPU.
“Dalam melaksanakan kewajiban, Setjen selalu meminta koordinasi kepada komisioner sebagai bentuk tanggung jawab. Setjen KPU sebagai birokrasi PNS, tentu akan taat Undang-Undang atas berbagai aturan yang terkait. Siapapun komisioner, kita akan memberikan pelayanan,” ujarnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Harus Jalankan Rekomendasi Bawaslu
Redaktur : Tim Redaksi