jpnn.com, PURWOKERTO - Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono mengatakan, Indonesia memerlukan internalisasi dan konseptualisasi Pancasila.
Menurut dia, hal itu penting karena tantangan zaman sekarang makin kompleks.
BACA JUGA: Di Poso, Oesman Sapta Serukan Kebangkitan Pemuda
Tantangan itu, antara lain, derasnya arus globalisasi yang mengggerus nilai-nilai luhur Pancasila seperti toleransi, gotong royong, dan musyawarah.
Ma’ruf menyampaikannya di hadapan para peneliti Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dalam acara focus group discussion (FGD) bertema Penguatan Sistem Demokrasi Pancasila di Ballroom Java Herritage Hotel, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (7/11).
BACA JUGA: Refly Harun: Isi Perppu yang Jadi UU Ormas Sangat Berbahaya
Acara itu terselenggara berkat kerja sama MPR RI dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan LPPM Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
“Melihat begitu pentingnya peran Pancasila dalam kehidupan bangsa, MPR melakukan kajian akademik dengan berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Jenderal Soedirman. Hal ini sesuai dengan Keputusan MPR No. 4 Tahun 2014 untuk melakukan kajian ketatanegaraan. Salah satu rekomendasinya diperlukan kajian menyeleluruh tentang internalisasi dan konseptualisasi Pancasila,” ujarnya.
BACA JUGA: OSO: Masyarakat Poso Rindu Pembangunan dan Kesejahteraan
Hasil penelitian, lanjut Ma’ruf, berfungsi sebagai daya tahan nasional, daya saing, dan media untuk mencerdaskan masyarakat lewat gagasan alternatif yang ditawarkan.
"Saya harap, hasil penelitian tidak hanya bagus dalam penulisan laporan tetapi juga mampu masuk dalam ruang bangsa dan kebijakan,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Peneliti Universitas Jenderal Soedirman Fauzan mengungkapkan, kerja sama penelitian dengan MPR tentang Penguatan Sistem Demokrasi Pancasila berlangsung dari Agustus hingga November 2017.
Sedangkan hasil penelitian, seperti dipaparkan tim peneliti, dibagi dalam tiga topik.
Yakni internalisasi pancasila dalam konsep haluan negara, aktualisasi Pancasila dalam perumusan peraturan perundang-undangan, dan aktualisasi Pancasila dalam perumusan kebijakan ekonomi. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagelaran Seni Budaya Tradisional Ramaikan Kota Bima
Redaktur : Tim Redaksi