jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mendorong segenap rakyat Indonesia bersatu mendukung pemerintah memerangi wabah COVID-19.
Eddy menilai, saat ini bukan waktunya silang kata. Namun bekerja sama di tengah tingginya perhatian masyarakat dunia terhadap Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.
BACA JUGA: HNW Menyentil Tiongkok Soal Klaim Laut Natuna, Singgung Asal COVID-19
"Sekarang ini bagaimana Indonesia bisa meredam Covid-19 secara komprehensif bersatu tanpa ada tumpang tindih, apalagi silang kata," kata Eddy dalam keterangan pers, Rabu (16/9).
Ia kemudian berharap masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah pusat maupun daerah.
BACA JUGA: Polisi Beberkan Identitas Pemutilasi Pria di Apartemen
Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan senantiasa menjaga hidup sehat.
"Kuncinya, sebelum ditemukan vaksin, harus mengubah perilaku," ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Kota Bogor, Cianjur itu.
BACA JUGA: Saleh PAN Heran Syekh Ali Jaber Jadi Target Penusukan
Eddy mengakui, segenap rakyat Indonesia sedang dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Mengutamakan perekonomian atau kesehatan.
Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR ini secara khusus mengimbau para pengusaha rela membantu masyarakat yang terdampak dengan segala kapasitas yang ada.
Bukan malah memprotes kebijakan pemerintah. Misalnya, langkah penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diambil Gubernur DKI Jakarta.
"Saya ingin mengutip apa yang disampaikan Cicero seorang negarawan Romawi, 'Salus populi suprema lex esto'. Artinya, hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat," katanya.
Eddy kemudian menyampaikan alasan mendukung kebijakan Anies. Karena angka penambahan kasus harian positif Covid-19 di Jakarta mulai tak terkendali.
"Dari perspektif agama, Covid-19 ini seharusnya menjadi ladang amal bagi banyak orang. Dari perpektif kenegaraan, Covid ini ladang berlomba menjadi negarawan membantu dan berkorban untuk sesama," tuturnya.
Eddy juga menyampaikan harapannya secara khusus kepada pemprov dan masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya untuk lebih berhati-hati.
Pasalnya, ada daerah penyangga ibu kota yang bakal menggelar pemilihan pada Pilkada serentak 2020. Antara lain, Tangerang Selatan, Banten, dan Depok, Jawa Barat.
Dua wilayah tersebut berpotensi menjadi klaster baru apabila ada mobilisasi massa nantinya.
"Bukan hanya orang yang di rumah sakit saja, kita juga tak terkecuali bisa menjadi korban dari Covid-19," pungkas Edi.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang