Sekjen PDIP: Opsi Satu Jusuf Kalla

Sabtu, 26 April 2014 – 11:16 WIB
Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK). Foto: dok.Indopos/JPNN

jpnn.com - JAKARTA  -- Peluang HM Jusuf Kalla untuk mendampingi Joko Widodo alias Jokowi makin kuat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Tjahjo Kumolo mengatakan, saat ini sejumlah opsi cawapres Jokowi masih dikaji mendalam oleh Megawati dan Jokowi. Namun, mulai mengerucut.

"Opsi satu JK, opsi dua Pak Mizard (Ryamizard Ryacudu, Red), ada Pak Mahfud juga disebut. Juga muncul nama ekonom, mungkin juga ada opsi internal," kata Tjahjo Kumolo saat sowan ke rumah Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/4).

BACA JUGA: Bawaslu: Ada 85 Kasus Politik Uang, Sekitar 40-an Diproses

Capres PDIP Jokowi memberi sinyal pengumuman cawapresnya semakin dekat. Sinyal-sinyal penetapan pendamping Jokowi di Pilpres 2014 memang semakin tampak.

Cawapres Jokowi sendiri kabarnya bakal diumumkan pada "Jumat suci". Sejumlah elite PDIP sempat berspekulasi pengumuman cawapres Jokowi bakal dilakukan Jumat ini. Namun ternyata pada Jumat ini masih dilakukan pematangan kandidat cawapres Jokowi.

BACA JUGA: Hanya Penumpang Mabuk, Operasi Woyla Kedua Dibatalkan

Dalam sehari kemarin, Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri memanggil sejumlah elite PDIP ke kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Di luar PDIP dan Partai Nasdem yang sudah sepakat bekerja sama, partai-partai lain masih terus melakukan penjajakan. Partai Gerindra, misalnya, setelah "ditinggal" PPP, mencoba menggandeng PKS.

BACA JUGA: Dapat Sinyal SBY, PDIP Tunggu Hasil Konvensi PD

Komunikasi itu terlihat dari pertemuan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Majelis Syura PKS, Hilmi Aminuddin di Lembang, 23 April lalu. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tidak menampik adanya komunikasi antara dua partai. Namun, untuk keputusan berkoalisi, setiap partai memiliki mekanisme.

"PKS kan juga ada mekanisme internalnya (untuk berkoalisi). Sepertinya sudah mulai tahapan-tahapannya," kata Muzani, Jumat,  25 April. Dia menambahkan, komunikasi dua partai menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

Anggota Komisi I DPR itu mengatakan, dalam komunikasi antara Prabowo dan Hilmi, ada beberapa kesepahaman dalam beberapa isu. Misalnya, pangan dan energi. "Bagaimana  menjamin ketersediaan pangan dan energi sehingga kita tidak bergantung pada impor," terang Muzani.

Dengan perolehan mendekati 12 persen berdasar quick count, Gerindra setidak-tidaknya membutuhkan dukungan satu atau dua partai menengah untuk bisa memenuhi syarat mengusung pasangan capres- cawapres. Sebelumnya, Gerindra sempat bermitra dengan PPP, namun urung berlanjut menyusul perselisihan di internal PPP.

Anggota Majelis Syura PKS, Almuzzammil Yusuf mengatakan, partainya akan membahas kebijakan seputar pencapresan saat 99 anggota majelis syura berkumpul di Jakarta dalam waktu dekat. Mereka datang dari seluruh Indonesia dengan membawa aspirasi kader dan publik. Hasil rapat majelis syura akan menjadi pegangan dalam berdialog dengan pimpinan partai lain.

Yusuf mengatakan, koalisi Islam menjadi salah satu pilihan. Meski begitu, tidak tertutup komunikasi antara partai-partai Islam dan partai nasionalis. "Mudah-mudahan tetap ada solusi yang terbaik. Dan, itu harus dimulai dari syura atau musyawarah di internal masing-masing partai Islam," katanya. (ars-sap)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Disarankan Temui Menpan Bahas Honorer K2


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler