Seknas Jokowi Siap Kawal 17 Ribu TPS DKI

Sabtu, 05 Juli 2014 – 19:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi memastikan para relawannya siap menjadi saksi di 17 ribu lebih Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di DKI Jakarta saat pemilihan presiden 9 Juli 2014.

Relawan Seknas Jokowi sudah mendapatkan pembekalan atau pelatihan saksi bertajuk "Hanya Kecurangan yang Dapat Mengalahkan Jokowi-JK", di Jakarta, Jumat (4/7) kemarin.

BACA JUGA: Jokowi Ucapkan Terima Kasih kepada Pendukungnya

Peran relawan sebagai saksi sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan saat pelaksanaan pilpres, dan mengamankan suara dukungan terhadap Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Tidak hanya pembekalan teknis prosedur pilpres di tingkat TPS, para relawan juga diberi petunjuk peran mereka dalam pengawasan kecurangan dan pelaporannya.

BACA JUGA: Balas Fitnah ke Jokowi dengan Tawaran Program

Kepala Divisi Pengkajian Seknas Jokowi, Hilmar Farid Setiadi mengemukakan peranan saksi sangat penting dan strategis guna kelancaran pelaksanaan pilpres.

Selain itu, keberadaannya juga sangat berarti dalam mewujudkan proses demokrasi yang jujur, adil dan transparan.

BACA JUGA: Kubu Jokowi-JK Bakal Geber Kampanye Antikecurangan

"Karena itu kita adakan pelatihan saksi ini agar para relawan bisa memahami posisinya sebagai saksi, yang akan mengikukti proses pemilihan presiden ditingkat TPS," kata Hilmar, Sabtu (5/7).
 
Seknas Jokowi meminta kepada para relawan peserta pembekalan saksi ini bisa mengajak sebanyak 10 orang untuk direkrut menjadi saksi.
Dengan demikian, diharapkan di setiap TPS akan ada sekitar 10 orang yang memantau sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan bisa diminimalisir.  

Dengan jumlah 17.000 lebih TPS di DKI Jakarta, maka kebutuhan relawan untuk menjadi saksi di TPS minimal sebanyak 170.000 orang. Dalam waktu seminggu ini, jumlah kebutuhan saksi itu akan kita penuhi.
 
Selain itu, memasuki minggu tenang, Seknas Jokowi berharap para relawan pendukung Jokowi bisa menenangkan diri, tidak terpancing oleh provokasi yang mungkin akan dilakukan oleh pihak lain.

"Suasana tenang ini harus dijaga supaya para relawan tidak mudah terpancing jika ada provokasi dari pihak lain yang akan memperkeruh keadaan, sehingga akan mencederai proses demokrasi dalam Pilpres 2014 ini," kata Hilmar.

Menurutnya, masa tenang sebaiknya digunakanpara relawan  untuk menjaga dukungan warga kepada Jokowi-JK di wilayahnya masing-masing agar tidak berpaling ke capres lain. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Netral di Pilpres, Butet Ajak Seniman Pilih Orang Baik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler