Sekolah Cendekia Harapan Gandeng Kreats Siapkan Generasi Melek Data 

Jumat, 10 Mei 2024 – 22:00 WIB
Hari ini (Jumat, 10/5), OSIS Sekolah Cendekia Harapan mengadakan pelatihan pembuatan model machine learning. Peserta adalah puluhan murid dari kelas 1-10, serta beberapa guru dan orang tua murid. Foto dok. CH

jpnn.com - Sekolah Cendekia Harapan (CH) menggandeng Kreats Inovasi Teknologi, sebuah start-up dari Bali yang berfokus pada solusi teknologi dan AI. 

Hari ini, Jumat (10/5), OSIS Sekolah Cendekia Harapan mengadakan pelatihan pembuatan model machine learning. Peserta adalah puluhan murid dari kelas 1-10, serta beberapa guru dan orang tua murid. 

BACA JUGA: HUT ke-20 Sekolah Cendekia Harapan jadi Ajang Temu Alumni, Seru!

Principal CH Juwaria Muqtadir, S.Si., M.M., menegaskan pemanfaatan teknologi tepat guna merupakan inti dari rencana strategis sekolah.

"Kami telah menggantikan peran repetitif karyawan dengan robot dan AI, mendigitalisasi layanan, serta sedang mengembangkan sistem rekomendasi berbasis AI untuk membantu pengambilan keputusan akademik," ujar Juwaria.

BACA JUGA: Sekolah Cendekia Harapan Membangun Gebrakan Positif, Inovasi dalam Krisis

Sistem ini bertujuan memberikan saran pembelajaran yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan setiap siswa.

Head of People & Culture Edward Aaron menyebutkan teknologi AI telah memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia di sekolah.

BACA JUGA: LaNyalla Nilai Cendekiawan Harus Ikut Tentukan Arah Perjalanan Bangsa

Tugas-tugas repetitif yang sebelumnya membebani karyawan telah dialihkan ke robot dan teknologi lainnya yang dimiliki CH, memungkinkan staf untuk fokus pada pengembangan diri.

Guru di CH yang menjabat sebagai Student Experience Manager, I Ketut Catur Wiguna, S.Pd., M.Si., juga merasakan dampak positif dari penerapan teknologi ini. Dengan lebih banyak waktu luang, kami dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan diri. 

Sementara itu, Ni Putu Indah Cahya Prihatina, S.Hut., M.M., menjelaskan bahwa asesmen digital yang sedang dikembangkan akan membantu siswa berkembang sesuai dengan minat mereka.

Ketua Yayasan Griya Anak, Dr. Lidia Sandra, M.Comp.Eng.Sc., Psikolog, menyebutkan bahwa transformasi digital ini sejalan dengan visi yayasan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan yang berdampak. 

"Perubahan lanskap industri saat ini menuntut setiap organisasi untuk melakukan transformasi digital," ujarnya.

CEO Kreats, Timothy Dillan, B.Sc (Hons), M.Kom., menambahkan bahwa kolaborasi ini menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat mengakselerasi peningkatan kualitas layanan pendidikan.

Mereka membantu siswa memahami pentingnya data dalam membuat keputusan strategis. Salah satu siswa kelas 8 SMP, Xavier Randall Dabrowski, menyatakan antusiasmenya dalam belajar machine learning. 

“Saya sangat tertarik, apalagi belajar pengolahan foto,” ujar Xavier. 

CH bertekad mencetak lulusan unggul dengan fokus pada critical thinking, pengambilan keputusan berbasis data, dan teknologi. Kolaborasi ini menjadi contoh institusi pendidikan lain dalam menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan generasi masa depan di era digital. (esy/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler