Sekolah Dibom, Polisi Italia Tangkap Mantan Tentara

Selasa, 22 Mei 2012 – 01:44 WIB

BRINDISI - Polisi Italia telah menangkap 2 pria yang diduga kuat terlibat dalam insiden pemboman sebuah sekolah yang menewaskan seorang gadis 16 tahun dan melukai 5 remaja lainnya di kota Brindisi, Sabtu (19/5) lalu. Pelaku pemboman dikenali setelah polisi mengenali para pelaku melalui rekaman kamera pemantau (CCTV) sekolah.

“Polisi menduga insiden pemboman ini merupakan ulah kelompok teroris,” tulis harian Corriere della Sera sebagaimana dilansir AFP, Senin (21/5).  Para tersangka yang ditangkap polisi dikenali  lewat rekaman video keamanan di sekolah kejuruan Francesca Morvillo yang menjadi lokasi pemboman Sabtu (19/5) dini hari lalu.  Polisi dikabarkan telah menggeledah rumah kedua tersangka.

Menurut Corriere della Sera, salah satu tersangka adalah seorang mantan tentara yang memiliki pengetahuan tinggi soal elektronika. Bahan peledak yang digunakan dalam aksi pemboman tersebut berupa 3 tabung gas beserta sebuah pengatur waktu.

Ledakan Sabtu lalu sangat mengagetkan warga seantero Italia dan membangkitkan kenangan buruk tentang beragam serangan oleh militan politik dan kelompok mafia yang kerap terjadi di masa lampau. Menteri Dalam Negeri Italia Anna Maria Cancellieri mengatakan, belum ada satu pihak pun yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan polisi masih mempelajari berbagai kemungkinan.

 Meski demikian, beberapa pihak menduga insiden bom Sabtu kemarin merupakan ulah kelompok mafia. Daerah tempat kejadian merupakan kantong kekuasaan kelompok mafia Sacra Corona Unita yang terlibat dalam usaha penyelundupan narkoba dan senjata dari wilayah Balkan.  Kelompok tersebut sebelumnya juga diduga bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom yang ditargetkan pada aktivis anti-mafia awal bulan ini.

Sekolah yang menjadi lokasi pemboman sendiri diberi nama sesuai nama mendiang istri hakim anti-mafia terkenal bernama Giovanni Falcone. Falcone bersama istri dan 3 pengawalnya terbunuh dalam serangan bom oleh kelompok mafia Sicilia yang menentang sikap tegas sang pengadil itu dalam gerakan menumpas mafia.

Di tengah gencarnya spekulasi atas ulah mafia dalam pemboman Sabtu pekan lalu itu, beberapa pejabat pemerintah menyebut kelompok mafia Sacra Corona Unita tidak mungkin merencanakan pembunuhan warga sipil di wilayah tempat mereka beroperasi. Selain itu, jenis peledak yang digunakan terlalu sederhana jika pelakunya suatu organisasi kejahatan yang bisa dengan mudahnya mendapatkan berbagai jenis bahan peledak.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bobol Rumah Dubes Iran, Maling Gasak Ponsel dan Arloji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler