Sekolah Diminta Memberdayakan Guru Honorer Gegara Banyak Pengajar yang Pensiun

Selasa, 22 Maret 2022 – 07:56 WIB
Rezza Pakhlevie, Kepala Disdikbud Rejang Lebong. ANTARA/dokumentasi

jpnn.com, REJANG LEBONG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, meminta agar sekolah-sekolah di daerah itu untuk memberdayakan guru honorer untuk mengatasi kekurangan pengajar.

Menurut Kepala Disdikbud Rejang Lebong Rezza Pakhlevie, jumlah guru yang bertugas di daerah itu saat ini terus berkurang karena banyak yang pensiun, meninggal dunia, dan pindah ke luar daerah.

BACA JUGA: Pak Yamin Prihatin, 1.600 Guru Honorer Belum Digaji Sejak Januari, Ya Ampun

"Untuk meminimalisir kekurangan guru di setiap sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, kami sudah minta pihak sekolah untuk memberdayakan guru honorer yang ada di sekolah masing-masing," ujar dia.

Rezza menyebut pemberdayaan guru honorer bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan sebagai pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah daerah maupun provinsi sehingga mereka memiliki kompetensi.

BACA JUGA: Daerah Ini Minta Pusat Merekrut CPNS, karena Honorer & PPPK Membebani APBD

Selain itu, Disdikbud Rejang Lebong juga sudah tidak memberikan rekomendasi kepada guru yang akan pindah tugas ke luar daerah.

Hal itu sesuai dengan instruksi Bupati Rejang Lebong yang melarang pemberian rekomendasi bagi guru yang mengajukan pindah tugas.

BACA JUGA: Pria Asal Jakarta Ini Ditangkap di Sirkuit Mandalika, Bikin Malu

"Larangan pemberian rekomendasi dan izin untuk guru yang ingin pindah ini agar jumlah ketersediaan tenaga pengajar tidak makin berkurang," ungkap Rezza.

Dia pun memerinci jumlah guru yang ada di daerah itu saat ini tercatat mencapai 5.000 orang. Baik di TK, SD, dan SMP sederajat.

Sementara itu, untuk guru SMA sederajat kewenangannya ada di tingkat provinsi.

Rezza mengatakan jumlah guru di Kabupaten Rejang Lebong terus berkurang setiap tahunnya dengan jumlah mencapai ratusan orang.

Penyusutan jumlah guru terbanyak terjadi pada 2021 yang mencapai 500 orang lantaran telah memasuki usia pensiun. (ant/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler