jpnn.com - TANGSEL - Aksi penyegelan Sekolah PAUD Sekar Melati di Jalan Reformasi III, Kelurahan/Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), masih berlanjut. Bahkan, puluhan murid sekolah yang berdiri sejak 2004 itu harus belajar di tengah jalan, Selasa (20/5).
Diketahui, sekolah itu disegel anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel Gacho Sunarso sejak Jumat (16/5) lalu. Gacho mengklaim, bangunan sekolah di atas lahan 150 meter persegi itu berdiri di lahan miliknya.
BACA JUGA: Ketidaklulusan Siswa SMA di Kaltara Lebih Tinggi
Pantauan Banten Raya (Grup JPNN) di lokasi, puluhan murid PAUD Sekar Melati didampingi orangtuanya mulai berdatangan sejak pukul 07.50. Pelajaran dimulai pukul 08.00. Meski belajar di luar, puluhan anak-anak usia 3-4 tahun ini tetap ceria, meski ada salah seorang di antaranya sempat menangis.
"Kami akhirnya memutuskan menggelar pelajaran di luar sekolah. Karena segel yang dibuat oleh Pak Gacho masih terpasang di sekolah kami," kata Kepala PAUD Sekar Melati, Margianti.
BACA JUGA: Tingkat Kelulusan Capai 99,95 Persen
Meski begitu, Margianti mengaku hanya separuh dari total 80 anak didiknya yang masuk pada hari itu. Pasalnya, sejumlah orangtua murid sudah mendapat kabar kalau sekolah mereka disegel.
"Ada sekitar 30 murid yang datang. Kita tetap memberi ajaran dengan peralatan ajar seadanya. Karena peralatan ajar utama ada di dalam ruang kelas yang masih disegel," tandasnya.
BACA JUGA: Menumbuhkan Jiwa Petualang Kaum Muda
Dalam waktu dekat, Margianti mewakili sekolah bakal bertandang ke Dinas Pendidikan Kota Tangsel untuk mengadukan hal tersebut. Namun untuk sementara, murid-murid akan tetap belajar dengan menumpang ruangan di mushala dekat sekolah.
"Saya akan lapor ke Dindik. Paling tidak, pemerintah daerah melakukan mediasi terkait masalah ini. Karena anak-anak harus tetap belajar. Mereka kan akan menjadi penerus kita kelak," Margianti menambahkan.
Orangtua murid, Desi mengaku kaget dengan penyegelan yang dilakukan. Desi tak menyangka anaknya bakal belajar di tengah jalan lantaran sekolahnya disegel politisi Partai Demokrat itu. "Kaget. Ngga nyangka kalau separah ini," kata dia.
Desi menilai aksi segel yang dilakukan Gacho sebagai bentuk tidak pro pendidikan. Padahal sebagai pejabat yang terlibat dalam pemerintahan, menurut Desi seharusnya Gacho turut memperjuangkan pendidikan di Tangsel. "Aneh saja. Anggota dewan kok tidak pro pendidikan," tegasnya.
Terpisah, Gacho Sunarso bersikukuh tidak akan membongkar segel gedung PAUD Sekar Melati. Pasalnya, Gacho mengaku mengantongi sertifikat dan kepemilikan lahan yang dianggapnya sah.
"Sudah 10 tahun saya punya aset itu. Ya, kalau kasihan minta tolong sama Allah. Terus shalat, jangan minta sama saya," tegasnya.(iwn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: Jangan Percaya Pendidikan Berlabel Internasional
Redaktur : Tim Redaksi