JAKARTA – Menteri Pendikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta sekolah-sekolah eks RSBI untuk tidak khawatir dengan adanya putusan Mahkamah Konsitusi (MK) yang membubarkan RSBI. Sebelum ada aturan baru dari pemerintah, sekolah-sekolah yang kini kembali menjadi sekolah mandiri itu diminta tetap beroperasi seperti biasa.
“Tidak usah khawatir, jalan saja seperti biasa. Tidak bisa serta merta distop, anggaran dikurangi. Tentu akan ada fase-fase. Belajar tetap seperti biasa, guru harus tetap semangat. Buktikan tanpa RSBI pun bisa lebih bagus,” kata M Nuh menyemangati sekolah-sekolah eks RSBI.
Ditanya mengenai kebiasaan di RSBI baik tingkat SD hingga SMA memungut uang SPP, apakah masih dibolehkan setelah adanya keputusan MK ini, Nuh belum bisa memutuskan bagaimana mekanismenya karena masih akan dibahas dan dibuatkan Peraturan Menteri (Permen).
“Ya itu kan diatur dalam Permen, ketika RSBI dibubarkan tentu akan diatur kembali. Dari aspek pembelanjaan supaya ada akuntabilitasnnya. Nanti akan dikaji lagi,” jelas mantan Menteri Kominfo itu.
Sementara itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim terkait seleksi masuk sekolah eks RSBI ke depan, tetap akan diatur oleh kabupaten/kota. Yang jelas semua peserta didik punya kesempatan yang sama.
“Bisa diadakan tes, kalau tidak terapkan seperti itu tidak apa-apa. Bisa saja gunakan nilai UN,” kata Musliar sembari mengatakan masa transisi ini diperkirakan akan berjalan menjelang tahun ajaran baru 2013, Juli mendatang.
Sedangkan mengenai anggaran pendidikan, termasuk RSBI yang sudah disetujui DPR dalam APBN 2013 nanti akan dibahas dengan Panitia Kerja (Panja) DPR bagaimana implementasinya. Untuk itu pihaknya meminta orang tua siswa yang anak-anaknya sekolah di RSBI tidak perlu resah.
“Orang tua siswa tidak perlu resah. Selama ini RSBI dibolehkan pungut biaya, sekarang tidak boleh lagi. Masa transisi ini akan berjalan sampai tahun ajaran baru nanti. Untung saja (RSBI) sekarang dibatalkan, karena anggaran belum cair,” tambahnya.(fat/jpnn)
“Tidak usah khawatir, jalan saja seperti biasa. Tidak bisa serta merta distop, anggaran dikurangi. Tentu akan ada fase-fase. Belajar tetap seperti biasa, guru harus tetap semangat. Buktikan tanpa RSBI pun bisa lebih bagus,” kata M Nuh menyemangati sekolah-sekolah eks RSBI.
Ditanya mengenai kebiasaan di RSBI baik tingkat SD hingga SMA memungut uang SPP, apakah masih dibolehkan setelah adanya keputusan MK ini, Nuh belum bisa memutuskan bagaimana mekanismenya karena masih akan dibahas dan dibuatkan Peraturan Menteri (Permen).
“Ya itu kan diatur dalam Permen, ketika RSBI dibubarkan tentu akan diatur kembali. Dari aspek pembelanjaan supaya ada akuntabilitasnnya. Nanti akan dikaji lagi,” jelas mantan Menteri Kominfo itu.
Sementara itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim terkait seleksi masuk sekolah eks RSBI ke depan, tetap akan diatur oleh kabupaten/kota. Yang jelas semua peserta didik punya kesempatan yang sama.
“Bisa diadakan tes, kalau tidak terapkan seperti itu tidak apa-apa. Bisa saja gunakan nilai UN,” kata Musliar sembari mengatakan masa transisi ini diperkirakan akan berjalan menjelang tahun ajaran baru 2013, Juli mendatang.
Sedangkan mengenai anggaran pendidikan, termasuk RSBI yang sudah disetujui DPR dalam APBN 2013 nanti akan dibahas dengan Panitia Kerja (Panja) DPR bagaimana implementasinya. Untuk itu pihaknya meminta orang tua siswa yang anak-anaknya sekolah di RSBI tidak perlu resah.
“Orang tua siswa tidak perlu resah. Selama ini RSBI dibolehkan pungut biaya, sekarang tidak boleh lagi. Masa transisi ini akan berjalan sampai tahun ajaran baru nanti. Untung saja (RSBI) sekarang dibatalkan, karena anggaran belum cair,” tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Plang RSBI tak Langsung Dicopoti
Redaktur : Tim Redaksi