jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
Hingga saat ini, program SEB telah dijalankan di 10 sekolah yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Maluku, dan Papua.
BACA JUGA: Sekolah Energi Berdikari Pertamina Hadir di Makassar
Sebanyak 10 sekolah yang sudah menjadi bagian dari Program SEB di antaranya SMK Negeri 2 Dumai, SMA Negeri 14 Palembang (Sumatera) SMA Negeri 40 Jakarta Utara, SMK Merdeka Bandung, SMA Negeri 3 Cilacap, SMP Negeri 7 Cirebon, SMA Negeri 14 Semarang (Jawa) SMA Negeri 8 Denpasar (Bali) SMP Negeri 1 Tidore (Maluku), dan SMA Negeri 6 Sorong (Papua).
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina terus mendorong keterlibatan generasi muda dalam mengembangkan energi bersih dan ramah lingkungan dengan terus memperbanyak Sekolah Energi Berdikari (SEB) di seluruh negeri.
BACA JUGA: DNA Kuning Neon Merevolusi Jiwa Grafis Tim Pertamina Enduro VR46 Racing MotoGP
“Ini langkah Pertamina dalam mengimplementasikan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus menanamkan kepedulian lingkungan pada generasi muda,” ujar Fadjar.
Para siswa SEB mendapatkan edukasi terkait transisi energi dan pemanfaatan energi bersih.
BACA JUGA: Luar Biasa! 85 Program Desa Energi Berdikari Pertamina Turunkan 729 Ribu Ton Emisi Karbon
Edukasi ini turut melibatkan 230 perwira dan 141 mahasiswa penerima beasiswa sobat bumi pada kegiatan edukasi dan aksi lingkungan.
Program SEB menciptakan inovasi untuk lingkungan sebagai pendorong untuk menunjang predikat sekolah Adiwiyata (Sekolah Berbasis Lingkungan).
Pada saat yang sama, Pertamina memberikan edukasi bagaimana pengelolaan lingkungan dan penanaman pohon produktif di sekolah.
Pertamina juga menyelenggarakan Upcycling Competition & Expo, yakni ruang merdeka bagi siswa siswi membuat inovasi dan produk dari barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang dengan nilai manfaat dan harga lebih tinggi.
Sebagai wujud nyata penggunaan energi bersih, Pertamina telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS) di setiap Sekolah Energi Berdikari.
Pertamina memberikan bantuan solar panel berkapasitas 3,3 kWp dan kapasitas baterai sebesar 5 kWh.
Total kapasitas PLTS yang sudah terpasang mencapai 33 kWp dengan kapasitas baterai 50 kWh.
Program SEB akan mengurangi emisi karbon sebesar 42.000 kgCo2eq/tahun serta memberikan penghematan sebesar Rp 70 juta per tahun.
Fadjar menambahkan, Sekolah Energi Berdikari merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina sebagai bentuk implementasi dan kontribusi untuk masa depan yang berkelanjutan sekaligus mendukung pencapaian NZE 2060.
Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Denpasar I Wayan Sucipta menyatakan rasa syukur atas kehadiran Pertamina di sekolah yang telah memberikan edukasi kepada siswa dan juga guru tentang transisi energi dan penggunaan energi bersih.
“Pertamina sudah memberikan edukasi kepada murid dan guru kami. Ini sangat menyenangkan bagi kami, sehingga membuka pikiran kami, ini bumi milik kita sekarang dan besok milik anak cucu kita,” ujarnya.
Dia merasa senang karena Pertamina telah membantu pemasangan PLTS di sekolahnya sehingga bisa digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.
“Pertamina telah memberikan bantuan panel listrik yang mana nanti kita akan manfaatkan sebaik-baiknya, untuk kebutuhan listrik kita. Kita juga akan gunakan untuk pembelajaran kepada anak-anak bahwa ada sumber energi yang berlimpah ruah yang belum kita optimalkan,” imbuhnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Transisi Energi, Pertamina Adakan Sekolah Energi Berdikari Pertama di Tanah Papua
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian