jpnn.com, SORONG - PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia senantiasa terus mendukung target pemerintah dalam program transisi energi serta pencapaian Net Zero Emission (NZE) atau bebas emisi pada 2060 mendatang.
Komitmen ini tidak hanya diwujudkan dalam proses bisnis perusahaan, namun juga melalui berbagai kegiatan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan).
BACA JUGA: Apresiasi Kinerja Perwira, Pertamina Drilling Services Indonesia Gelar PDA 2023
Salah satunya melalui Program Desa Energi Berdikari yang mendorong penggunaan energi terbarukan di 85 desa di Indonesia.
Program Desa Energi Berdikari yang mendapatkan feedback baik dari masyarakat kemudian dikembangkan secara spesifik menyasar sektor pendidikan sehingga lahirlah inisiasi dengan tajuk Sekolah Energi Berdikari.
BACA JUGA: Pertamina Kenalkan Desa Wisata Binaan & Produk UMKM Unggulan pada Pameran di Belanda
Program Sekolah Energi Berdikari ini telah menggandeng beberapa sekolah di tingkat SMP dan SMA di berbagai penjuru Indonesia untuk melakukan transisi energi dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi kegiatan belajar dan mengajar.
Salah satu sekolah yang ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan program ini adalah SMA Negeri 6 Kabupaten Sorong yang berada di Kampung Wayankede, Distrik Seget, Provinsi Papua Barat Daya.
BACA JUGA: Pertamina-KAI Luncurkan Vending Machine UMKM di Stasiun Gondangdia
Sekolah ini kemudian menjadi sekolah pertama di Tanah Papua yang menjadi tuan rumah Sekolah Energi Berdikari.
Kegiatan ini dirangkai dalam berbagai aktivitas yang bertujuan menanamkan karakter peduli lingkungan dan edukasi mengenai Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain adalah penanaman pohon, upcycling expo yang memamerkan hasil karya siswa siswi yang terbuat dari bahan bekas, Kelas Perwira, dan talkshow interaktif dengan beberapa narasumber.
“Kesadaran terhadap energi terbarukan memang perlu ditumbuhkan kepada generasi muda, sehingga bumi kita terjaga untuk generasi selanjutnya,” ungkap General Manager PT Kilang Pertamina Internasional RU VII Kasim, Yusuf Mansyur dalam sambutannya.
Program ini juga merupakan sebuah langkah awal untuk SMA Negeri 6 Kabupaten Sorong untuk mulai merintis menjadi Sekolah Adiwiyata yang merupakan salah satu program yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Kami berharap dengan adanya instalasi PLTS ini dapat menjadi sebuah batu loncatan bagi SMA Negeri 6 untuk dapat berpartisipasi dalam Program Sekolah Adiwiyata. Harapannya mulai tahun 2024, sekolah mulai merintis program-program pendidikan berwawasan lingkungan didampingi oleh RU VII Kasim,” imbuh Reno Fri Daryanto selaku Pjs. Manager CSR PT Pertamina (Persero) yang hadir dalam kesempatan ini.
Kegiatan ini juga turut dihadiri pemerintah daerah setempat yang secara aktif telah mendukung program-program yang telah dicanangkan Pertamina secara umum dan RU VII Kasim secara khusus.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina khusus nya RU VII Kasim yang selama ini telah banyak membantu kami mengembangkan masyarakat, khususnya terkait pendidikan anak-anak di Distrik Seget," kata Staf Ahli Bidang SDM Kabupaten Sorong Wa Ode Likewati.
Dia berharap kegiatan ini dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi anak-anak di daerahnya untuk terus menjaga lingkungan di sekolah maupun di rumah. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi