Sekolah Kinabalu Ditarget Rampung Desember

Jumat, 11 November 2011 – 18:43 WIB

JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menargetkan pembangunan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia yang dimulai pada Jumat (11/11), akan rampung pada Desember 2011.

“Dalam waktu dua sampai tiga bulan harus sudah selesaiSehingga, kita tidak lagi menumpang lagi,” ungkap Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemdikbud, Suyanto ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Jumat (11/11).

Selama ini SIKK masih menumpang di ruko komplek kawasan industri di Kota Kinbalu

BACA JUGA: Presentasi Memukau Di Harvard University

Karena kondisi demikian, akhirnya pemerintah Indonesia membeli tanah seluas 1,6 hektar  dengan harga Rp 8 miliar pada dua tahun lalu.

“Semua masalah administrasi dan izin pembangunan gedung memang baru selesai tahun ini
Maka dari itu, kita akan kebut proses pembangunannya

BACA JUGA: Kemdikbud Kesulitan Hitung Biaya Pendidikan Dasar

Nanti akan dibangun sekolah dua lantai untuk sekolah SIKK jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sedangkan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) diharapkan segera menyusul,” urai Suyanto.

Pembangunan SIKK yang menelan dana sebesar Rp 27 miliar tersebut, lanjut Suyanto, akan menampung 400 anak atau peserta didik

BACA JUGA: Tak Ada Anggaran, Evaluasi RSBI Batal

Sementara untuk ke depannya, pemanfaatan gedung ini juga akan dijadikan pusat pengelolaan pendidikan untuk anak-anak yang orang tuanya bekerja di lading-ladang kelapa sawit“Tidak hanya anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menjadi buruh sawit, tetapi juga anak pekerja/buruh di sektor lain,” imbuhnya.

Suyanto yang Jumat (11/11) tengah berada di Kota Kinabalu untuk menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan gedung SIKK menambahkan, saat ini juga sudah ada 115 learning center (LC) atau semacam SMP Terbuka yang dikelola oleh Humana Child Aid Society yang bisa menampung 10 ribu anak didik.

“Humana memberikan pelajaran yang basic sekaliMulai dari membaca, menulis dan berhitung dan juga mengenal IndonesiaArtinya, Indonesia harus tetap hidup di dalam diri merekaUntuk lebih efektif, setiap LC harus ada satu orang guru Indonesia untuk mengawal tentang materi-materi IndonesiaMisalnya, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Sejarah, dan Bahasa Indonesia,” paparnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... CIMB Niaga Salurkan Beasiswa Rp1 Juta Perbulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler