Sekolah Lapang di Pinrang Sulsel Sukses

Jumat, 10 Desember 2021 – 10:04 WIB
Kegiatan sekolah lapang di Pinrang, Sulsel. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, PINRANG - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Andi Tjalo Kerrang mengatakan bahwa sekolah lapang mendongkrak kompetensi para petani dari sebelumnya.

"Pemahaman petani di Daerah Irigasi meningkat sekarang. Lebih efektif ketika mereka akan memulai musim tanam, karena sudah banyak pengetahuan yang merek serap," ujar dia melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/12).

BACA JUGA: 11 Santriwati Korban Pencabulan Guru Pesantren Ternyata Warga Garut, 8 Orang Sudah Melahirkan

Andi menjelaskan salah satu materi yang dipaparkan ihwal uji lahan. Petani diberikan pemahaman soal bagaimana mengetahui jumlah pupuk yang seharusnya dipakah di lahannya, sehingga penerapan pupuk lebih berimbang.

"Selain itu dapat menghemat pengeluaran, menekan kerusakan lingkungan dan produksi sesuai target," katanya.

BACA JUGA: Kematian Pengemudi Ojol Sangat Mengerikan

Dia menyebut program IPDMIP memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi para petani. Yakni bagaimana meningkatkan produktivitas padi, merehabilitasi jaringan irigasi, mencetak sawah beririgasi, menjamin tersedianya air untuk irigasi, hingga meningkatkan infrastruktur pertanian.

Lebih lanjut dia berharap para peserta pelatihan untuk selalu aktif dan mempraktikkan materi yang sudah diterimanya selama mengikuti sekolah lapang yang dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan.

"Para peserta diharapkan bisa membagikan ilmu yang didapatnya selama mengikuti pelatihan, dan diharapkan untuk selalu berperan aktif dalam menggerakkan pembangunan pertanian guna mempercepat pemulihan Ekonomi Nasional," ujar Andi.

Sementara Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis bahwa program IPDMIP dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat perdesaan, khususnya bagi petani dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan.

Lewat IPDMIP, produktivitas pertanian terus meningkat, khususnya di daerah irigasi.

"Pendapatan petani harus terus naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat. Pertanian adalah emas 100 karat,” kata Mentan.

Dia menyampaikan jika produktivitas meningkat, pendapatan petani juga naik.

"Kemampuan sumber daya manusia juga harus kita tingkatkan agar mereka bisa mengelola pertanian dengan baik," ungkapnya.

SYL-sapaannya- mengingatkan bahwa sektor pertanian adalah 'emas 100 karat'. Menjanjikan dan tak pernah ingkar janji sehingga sangat prospektif untuk digeluti.

"Terutama para pemuda dan milenial. Kita gerakan pertanian Indonesia, masa depan pertanian kita ada pada mereka," ujar Syahrul. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler