Sekolah Partai, Bukti PDIP Terapkan Prinsip dan Fungsi Partai Modern

Senin, 29 Juni 2015 – 11:18 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto, saat menghadiri pembukaan Sekolah Partai di kantor lama DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (28/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan membuat langkah terobosan jelang pilkada serentak, Desember 2015 ini. Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu membuka sekolah partai calon kepala daerah. 

Terobosan ini dinilai bisa menjadi role model pendidikan politik dan kaderisasi partai. "Sebagai partai politik besar dan modern sekaligus partai pemenang pemilu, tampaknya PDI Perjuangan mulai menerapkan prinsip-prinsip partai politik modern," kata pengamat politik, Iman Soleh, Senin (29/6).

BACA JUGA: Inilah "5 Sukses" Presiden Jokowi Versi Adik Megawati

Iman yang merupakan dosen di FISIP Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) ini menilai, sekolah partai politik PDI Perjuangan diadakan untuk menunjukkan kepada kader, konstituen dan bahkan kepada publik bahwa partai yang kini dipimpin Megawati Soekarnoputri itu serius menerapkan prinsip dan fungsi sebagai partai politik modern.

"Beberapa prinsip dan fungsi partai politik modern adalah sebagai alat rekrutmen politik, komunikasi politik, dan pendidikan politik. Ini sedang dilakukan PDI Perjuangan," katanya.

BACA JUGA: PKB tak Permasalahkan PNS Mudik Pakai Mobil Dinas

Sebagai partai kader yang memenangkan pemilu, imbuh Iman, PDI Perjuangan ingin memanfaatkan momentum pilkada serentak sebagai langkah konsolidasi, kaderisasi dan doktrinasi kepada kader-kadernya, terutama para calon kepala daerah yang akan bersaing pada bulan Desember nanti.

"Ada beberapa nilai positif saat PDI Perjuangan menggulirkan sekolah partai politik. Pertama, sekolah partai politik adalah langkah terobosan ketika bentuk kaderisasi hanya terpaku pada kegiatan temu kader yang hanya diisi oleh orasi-orasi politik yang tidak terarah," ujarnya.

BACA JUGA: Soal Kepala BIN, Jokowi Diminta tak Bagi-bagi Jabatan

Sekolah partai politik sekaligus menjadi role model bagi PDI Perjuangan khususnya dan parpol pada umumnya dalam hal kaderisasi yang sistemik dan terukur. "Selain itu juga, sekolah partai sebagai wadah pendidikan politik yang doktriner," ungkapnya.

Kedua, kata Iman, sekolah partai politik bagi calon kepala daerah adalah bentuk pernyataan yang tegas bahwa PDI Perjuangan bukan hanya partai politik yang bersifat pragmatis, yang hanya menekankan politik uang dalam meraih kemenangan dalam pilkada. 

Dengan Sekolah Partai, PDI Perjuangan ingin menegaskan bahwa calon-calon kepala daerah dengan basis partai adalah calon-calon kepala daerah yang memahami politik. "Baik dalam tataran teoritis maupun dalam tataran praktis, yang berujung pada munculnya calon-calon yang militan dalam memenangkan pilkada," tukasnya.

Nilai positif ketiga adalah, bagi alumnus sekolah partai politik, yang juga menjadi calon kepala daerah, program ini bisa membentuk basis pemikiran ideologis dan basis ideologis yang tegas, dalam hal ini nasionalisme kerakyatan. 

Para calon kepala daerah setelah menyelesaikan program ini, tak bisa lagi berpikir pragmatis bahwa PDI Perjuangan hanyalah kendaraan politik yang memerlukan ongkos politik untuk sampai pada kemenangan.

"Para calon kepala daerah justru diharapkan berpikir bahwa partai adalah alat perjuangan bukan hanya pada saat pilkada tetapi juga pada saat terpilih dan menjabat, bahwa azas nasionalisme kerakyatan adalah landasan perjuangannya," pungkas Iman. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Negara Harus Cekatan Tuntaskan Konflik Pertanahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler