Sekolah Pribadi Bandung Galang Dana untuk APD Tenaga Medis dan Sembako

Selasa, 12 Mei 2020 – 16:53 WIB
Sekolah Pribadi Bandung mendistribusikan APD di dua Puskesmas, PMI, Kantor Kecamatan, serta 245 paket sembako bagi keluarga terdampak COVID-19. Foto: Sekolah Pribadi Bandung for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerti makna berbagi, apalagi di Bulan Ramadan yang penuh berkah ini.

Seperti yang dilakukan Sekolah Pribadi Bandung.

BACA JUGA: Penting Diketahui Warga Surabaya, Ada Kabar Menyesatkan

Demi menumbuhkan kepedulian warga sekolah sebagai saluran pendidikan karakter dan upaya menjaga budaya sekolah dalam kegiatan community services yang salah satunya melalui program amal Ramadan, sekolah ini menggalang dana bantuan.

Dana ini untuk penyediaan perlengkapan APD (alat pelindung diri) tenaga medis dan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak wabah.

BACA JUGA: Update Corona 12 Mei: Kalau seperti Ini, Kapan Kita Bisa Bebas Pelesiran?

Ketua Panitia Kegiatan Amal, Imam Atah Prabawa mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui poster, video, dan seminar tentang pencegahan Covid-19 sejak Februari 2020 kepada seluruh warga sekolah.

"Tujuannya agar menumbuhkan kesadaran kepada setiap warga sekolah untuk melakukan langkah pencegahan seperti apa yang diserukan pemerintah, sekaligus menjaga ketentraman masyarakat dengan memberikan dukungan material," kata Imam dalam pernyataan resminya, Selasa (12/5).

BACA JUGA: Langkah Jokowi Membuat Kelompok Radikal Gemetar, Ketakutan

Hingga saat ini Sekolah Pribadi Bandung telah mendistribusikan bantuan APD di dua Puskesmas, PMI, dan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 di Kantor Kecamatan, serta 245 paket sembako bagi keluarga terdampak pandemi.

"Pogram amal Ramadan hingga saat ini masih berlangsung yang direncanakan akan selesai hingga akhir Mei 2020," ujarnya.

Dari sisi akademik, sejak 15 Maret 2020, sekolah sudah melakukan kegiatan pembelajaran daring dari jenjang SD, SMP, dan SMA.

Sebelumnya sekolah sudah melakukan imbauan dan menerapkan prosedur ketat terkait penyebaran Covid-19 sejak pertengahan Februari.

Langkah ini menurut Kepala Sekolah Pribadi Bandung Rahmat Hidayat, diambil dengan memperhatikan serta mempertimbangkan kondisi dan situasi warga sekolah yang dirasa riskan terjangkit penyebaran virus karena sering melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Kami terpaksa membatalkan dua kegiatan wisata sekolah ke luar negeri dan beberapa wisata ke dalam negeri demi mencegah penyebaran Covid-19 selama perjalanan dan di lokasi wisata," terang Rahmat.

Meski terkesan mendadak dalam perubahan situasi pelayanan pembelajaran di sekolah menjadi daring,

Sekolah Pribadi Bandung berhasil mempersiapkan Learning Management System (LMS) yang digawangi guru-guru muda (26-35 tahun) berdedikasi.

Guru-guru muda ini hadir untuk berkarya memberikan terobosan yang sangat ramah dengan teknologi. LMS ini disuguhkan kepada siswa dengan konten yaitu modul, video pembelajaran, dan kuis, serta dilengkapi dengan pertemuan daring guru dengan siswa secara berkala.

"Jam pelajaran menjadi lebih singkat dan padat dikarenakan tidak adanya keterlibatan fisik di dalam ruang kelas, sehingga membuat guru dan siswa dituntut mampu mengelola waktu dengan lebih efektif," ucapnya.

LMS juga mampu menampung berbagai aplikasi pembelajaran dari berbagai model. Sementara ujian online dilakukan melalui Aplikasi Edunav yang langsung bisa dipantau melalui kamera gadget atau laptop masing-masing siswa.

Edunav merupakan platform sistem informasi pendidikan Sekolah Pribadi Bandung bekerja sama dengan Eduversal Indonesia.

Dalam pemenuhan kegiatan bimbingan karakter, Sekolah Pribadi Bandung melakukan upaya dengan memberikan beberapa program yang berbasis guru wali kelas.

Di antaranya adalah melakukan kegiatan literasi diskusi daring dan one on one meeting mingguan yang menggunakan platform aplikasi pertemuan daring.

"Kegiatan ini diharapkan untuk tetap menjaga kedekatan dengan siswa dan sekaligus menjadi saluran dialog serta motivasi," ucap Rahmat.

Tantangan berikutnya di masa pandemi lanjutnya, adalah bagaimana mengkonversi kegiatan ekstrakurikuler. Jika kita perhatikan output ekstrakurikuler adalah karya.

Sehingga siswa-siswi diberikan bimbingan dan tugas untuk membuat proyek di rumah yang kemudian divisualisasikan melalui video untuk ditayangkan di channel YouTube Sekolah Pribadi Bandung.

"Siswa-siswi hingga saat ini aktif memberikan kontribusi konten berupa menyanyi, bermain musik, pidato, membuat masakan, hingga sekadar obrolan dengan orang tua mereka. Semua aktualisasi kegiatan ekstrakurikuler dimuat dalam tayangan yang bertajuk Persembahan Dari Rumah," tutup Rahmat. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler