Sektor Perkebunan Masih Mendominasi

Kamis, 27 Desember 2012 – 11:45 WIB
JAMBI – Sektor pertanian saat ini masih mendominasi perekonomian Jambi. Ini terlihat dari kontribusinya dalam struktur PDRB Jambi yang mencapai 29,4 persen. Dimana, salah satunya bersumber dari sub sektor perkebunan, yakni dari kelapa sawit.

Ini disampaikan Gubernur Jambi HBA saat menyampaikan sambutannya dalam seminar nasional peranan sawit dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Jambi yang berlangsung di aula lantai tiga rektorat Unja Mendalo, Rabu (26/12).

Hadir dalam seminar tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Dr. Syarif Hasan dan anggota BPK RI Rizal Djalil. Menurut HBA, peranan sawit dalam mensejahterakan rakyat Jambi cukup besar dalam mendorong perekonomian. Namun, meski perkembangan sektor ini cukup menggembirakan, secara statistik nilai tukar petani sawit masih perlu perhatian. Selain memberikan perhatian industri hulunya, menurut HBA, harus didukung oleh perkembanga industri hilir.

Untuk diketahui nilai tukar petani masih berada pada angka dibawah 100, khususnya nilai tukar petani sub sektor perkebunan. Penyebab rendahnya nilai tukar tersebut diantaranya karena masalah SDM, pengelolaan pasca panen, dan sarana prasarana pertanian yang belum mendukung. Ini harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.

“Salah satunya adalah dengan membangun pelabuhan dan kawasan ekonomi di Ujung Jabung yang saat ini konsepnya sedang dalam tahap penyusunan,” sebutnya.

Percepatan pembangunan industri hilir dari keunggulan komoditi daerah seperti karet dan sawit ini, akan memberikan banyak keuntungan. “Di satu sisi akan menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat lokal yang pada gilirannya akan meningkatkan daya beli masyarakat dan menarik investor untuk berinvestasi di Jambi,” sambung HBA. Itu artinya, menurut HBA Jambi tidak hanya mengekspor dalam bentuk komoditi primer.

Sementara itu, menteri koperasi dan UKM Dr. Syarif Hasan dalam sambutannya lebih menyinggung tentang pentingnya membangun UKM dan jiwa enterpreneur. Menurutnya peranan enterpreneur mengubah setiap hal mulai dari individu, komunitas, dan juga bangsa. Sekarang semua sudah menyadari bahwa menjadi enterpreneur merupakan salah satu strategi utama agar bangsa semakin maju.

Syarif melihat adanya semangat yang diperlihatkan oleh masyarakat Indonesia, mulai dari akademisi sampai pengusaha-pengusaha yang peduli terhadap entrepreneur. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah sejak dua tahun lalu sudah mencanangkan gerakan nasional entrepreneur.

Pada saat pertumbuhannya masih 0,15 persen, kondisi ini tentu memprihatinkan. “Karena begitu banyak kesempatan tidak dapat kita manfaatkan. Tapi ekonomi kita semakin bagus. Sehingga dalam waktu singkat, rasionya meningkat. Sekarang sudah mencapai 1,56 persen. Target kita ini akan terus meningkat hingga lebih drai 4 persen,” urainya.

Lebih jauh, Syarif mengatakan bahwa ada hal-hal yang memicu sulitnya entrepreneur sebelumnya bisa naik dengan cepat. Terdapat beberapa kendala klasik yang selalu dihadapi para entrepreneur pemula terutama di sektor UKM.
Pertama adalah akses terhadap pembiayaan.

Kedua adalah pendampingan agar bagaimana mereka bisa menciptakan suatu produk, baik barang maupun jasa yang bernilai tambah tinggi. Sementara, pendampingan tersebut tidak hanya dilakukan secara one step saja. Ketiga adalah bagaimana agar para pengusaha memiliki akses ke masyarakat. Ketiga aspek inilah yang menjadi satu kesatuan.

Syarif berpendapat bahwa yang terpenting adalah mengubah behavior konsumen. Ini yang ia rasa paling sulit. Betul-betul harus ada dorongan agar konsumen ada keberpihakan kepada produk Indonesia.

“Kalau cinta kepada produk dalam negeri, ya beli dong. Kita harus beli. Dalam proses mencintai, ya kita harus memiliki. Kita harus mengonsumsi produk kita sendiri. Itu baru tahap awal, belum final. Tahap yang paling bagus adalah kita harus loyal. Karena kalau kita loyal pada produk dalam negeri, artinya akan terdapat transaksi. Kalau kita jalankan, maka saya yakin dan percaya, UKM ini akan semakin eksis. Para entrepreneur ini akan semakin berhasil. Itulah kerangkanya. Dan pemerintah sebagai stimulator, pengambil kebijakan, akan betul-betul komitmen dalam memfasilitasinya,” tambahnya. (tya)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juli 2013, Truk Dilarang Lewat Pantura

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler