Sektor pertambangan di Australia mungkin tidak akan mengalami perbaikan yang signifikan di tahun 2016. Di tahun 2015, sektor ini pun melemah saat banyak kehilangan lapangan pekerjaan.

Beberapa perusahaan di sektor sumber energi, seperti pertambangan seolah telah dipaksa untuk meninggalkan proyek mereka di Australia Selatan, pada tahun 2015 lalu.

BACA JUGA: Kebakaran Ban Sebabkan Asap Hitam Terlihat di Sejumlah Kawasan Melbourne

Keadaan ini dipicu dengan anjloknya harga komoditas dan adanya perubahaan penggunaan bahan bakar dari fosil

Warga yang tinggal di kawasan Mid North, Australia Selatan sangat merasakan kondisi saat sektor pertambangan merosot.

BACA JUGA: Diperlukan Beberapa Bulan Untuk Mengatasi Kebakaran Semak di Australia Barat

Misalnya saja, Tambang batubara milik Alinta Energy di kawasan Leigh Creek tutup pada bulan November lalu, setelah mengumumkan akan menutup pembangkit listrik di Port Augusta pada bulan Maret 2016 nanti.

Profesor Peter Dowd dari Institut Mineral dan Sumber Daya Energi di Adelaide University mengatakan pertambangan di abad ini telah berjalan selama lima-tujuh tahun siklus.

BACA JUGA: Bahasa Inggris Pekan Ini : Beda Salary dan Wage

"Dalam 15 tahun terakhir atau lebih, sangat lyar biasa, kita bisa melebihi siklus tersebut," katanya. "Yang terjadi saat ini adalah meningkatnya harga dan output, dan suatu saat akan berhenti, atau setidaknya melambat."

Meskipun demikian, ia mengatakan sektor pertambangan akan terus memiliki peranan besar bagi industri di Australia.

Sementara itu Jason Kuchel dari Kamar Dagangi Pertambangan dan Energi di Australia Selatan mengatakan perusahaan-perusahaan di masa lalu lebih memfokuskan diri pada efisiensi.

"Sebagian besar perusahaan ada atau hampir ada yang siap untuk mengambil keuntungan dari perubahan harga komoditas," ujar Kuchel. 

Pemerintah Australia Selatan tahun lalu mengumumkan rencana untuk menambah produksi tembaga hingga tiga kali lipat setiap tahunnya, tetapi masih tidak menjelaskan bagaiman mencapai tujuan nasional tersebut. 

Pada pertemuan puncak di Adelaide, yang juga dihadiri oleh sejumlah perusahaan tambang, Menteri Sumber Daya Mineral dan Bendahara Negara Bagian Australia Selatan, Tom Koutsantonis mengatakan kawasannya sedang "dibanjiri dengan tembaga".

Menurutnya, pemerintah ingin mendorong eksplorasi lebih untuk membantu Australia menjadi produsen tembaga terbesar ketiga di dunia, sehingga bisa mendapatkan miliaran dolar yang saat ini masih belum tergali.

Kuchel mengatakan sektor tembaga adalah satu dari sekitar selusin proyek yang dianggapnya menjanjikan di tahun ini. Menurutnya beberapa proyek lain yang diharapkan dapat memperkuat sektor petambangan tahun ini diantarnya:1. Tambang Emas Hawila2. The Nuclear Fuel Cycle Royal Commission3. Pmebangunan kembali perusahaan Nyrstar di Port Pirie4.Pengembangan proyek Leigh Creek Project5. APY Lands untuk mengakses ke sumber daya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Mainan Klasik Lego dan Star Wars Lebih Untung Ketimbang Investasi Saham

Berita Terkait