Sektor Peternakan Indonesia Meningkat Berkat Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio

Rabu, 30 November 2022 – 17:08 WIB
Ternak sapi di kandang kelompok wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Ilustrasi. Foto: ANTARA/Hery Sidik

jpnn.com, JAKARTA - Capaian program inseminasi buatan dan embrio transfer dalam sektor peternakan Indonesia cukup membanggakan.

Lewat intervensi dua program andalan itu rata-rata populasi ternak di Indonesia naik sebesar 8 persen per tahun.

BACA JUGA: Kulit Singkong dan Tape Kedaluwarsa Bisa Jadi Pakan Ternak, Bagaimana Caranya?

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Nasrullah, mengaku bangga atas capaian jajaran PKH dan pemerintah daerah itu.

Menurutnya, keandalan teknologi inseminasi buatan dan transfer embrio di Indonesia juga diakui oleh negara lain.

BACA JUGA: LaNyalla Bicara soal Peternak Kecil & Subsidi Pakan Ternak

Hal ini, tutur Nasrullah, dibuktikan dengan dikirimnya beberapa petugas dari negara lain untuk belajar ke Indonesia.

"Palestina, Kyrgystan, Timor Leste, Sudan, dan Suriname adalah beberapa negara yang sudah mengirimkan petugasnya untuk belajar ke Indonesia," jelas Nasrullah belum lama ini.

BACA JUGA: Ribuan Ternak di Bengkulu Sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku

Nasrullah menjaga para pihak dan para mitra untuk tetap kompak. Melalui cara itu, dia yakin upaya meningkatkan populasi dan produksi ternak untuk mewujudkan swasembada protein hewani di Indonesia bisa dicapai.

Saat ini, kata dia, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih berjangkit di Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta kepada dinas provinsi/kabupaten/kota dan petugas agar bisa berinovasi untuk memasifkan pelaksanaan vaksinasi, penandaan dan pendataan ternak untuk menghindari kejadian PMK berulang.

"Buat inovasi, misalnya satu kecamatan satu tim. Tim ini terdiri dari petugas inseminasi buatan, transfer embrio, vaksinasi bahkan sampai penandaan dan pendataan," Nasrullah memberi resep.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Agung Suganda.

Para pihak, kata dia, baik dinas provinsi/kabupaten/kota maupun para petugas, telah bekerja keras mendukung kegiatan SIKOMANDAN, kegiatan vaksinasi, penandaan dan pendataan ternak di lapangan.

 "Ke depan, pelayanan reproduksi diutamakan pada ternak yang telah dilakukan penandaan ternak atau eartag QR code. Karena dengan penandaan ini diperoleh manfaat ternak beridentitas ternak berkualitas," kata dia. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler