Sekum KAHMI Kalsel Sesali Aksi Aktivis HMI yang Bakar Bendera PDIP

Sabtu, 05 Agustus 2023 – 23:23 WIB
Bendera PDIP dibakar massa, kader banteng moncong putih menempuh jalur hukum. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Korps Alumni HMI (KAHMI) Majelis Wilayah Kalimantan Selatan Fazlur Rahman menyesali adanya aksi oknum aktivis HMI yang membakar bendera PDI Perjuangan.

Menurut Fazlur, boleh saja terjadi pro dan kontra terhadap pernyataan Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi. Dia menilai hal itu adalah bagian dari demokrasi. Namun, mengatakan PDIP sebagai partai arogan karena menempuh jalur hukum itu sangatlah tidak tepat.

BACA JUGA: Benderanya Dibakar, PDIP Bakal Polisikan Oknum Aktivis HMI

“Salah alamat, mestinya kita memberikan apresiasi karena PDIP menempuh jalur hukum karena negara kita negara hukum, kalau pakai kekuatan massa pasti situasi akan semakin runyam," kata Fazlur dalam keterangannya, Sabtu (5/8).

Oleh karena itu, Fazlur sangat mengecam pembakaran bendera PDIP oleh massa tersebut.

BACA JUGA: Maruf Cahyono Ajak HMI Ambil Peran untuk Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur

"Tidak elok kalau kita membakar bendera lembaga orang, akan semakin memperkeruh keadaan. Bagaimana perasaan kita kalau bendera HMI dibakar? Nah, begitu pula kader PDIP mereka bisa saja akan bereaksi," lanjutnya.

Fazlur mengingatkan bahwa di dalam PDIP terdapat alumni HMI. Bahkan, kader Hitam Hijau itu menempati posisi-posisi strategis di pemerintahan.

BACA JUGA: Demo Kedubes Australia Dan Selandia Baru, HMI Jakarta Tolak Intervensi Asing Di Papua

"Ini sebagai bukti bahwa alumni HMI itu bisa diterima dan juga bersama-sama PDIP turut bertanggung jawab atas keberlanjutan demokrasi di dalam negara hukum," kata dia.

Di sisi lain, lanjut dia, apabila belajar dari sejarah, Megawati dan PDI justru selalu mengandalkan hukum dan konstitusi dalam menangangi masalah.

"Seperti masalah Kudatuli 27 Juli 1996 dan upaya rezim saat itu membegal PDI, tetapi mereka kuat karena menjadikan hukum sebagai panglima," kata dia.

Oleh karena itu, dia mengajak lebih baik masalah Rocky Gerung itu diserahkan pada mekanisme yang berlaku.

"Percayakan sajalah dengan tatanan hukum, jangan justru menambah masalah baru dan mencederai intelektualitas kader, sebab HMI seharusnya selalu menjunjung gerakan berbasis ilmiah dan mengedepankan adab dan etika ketika dihadapkan pada suatu masalah," kata dia.

Seperti diketahui, aktivis mengatasnamakan HMI Jakarta melakukan aksi pembelaan kepada Rocky Gerung sekaligus mengecam sukarelawan PDI Perjuangan yang melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke kepolisian. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HMI-GMNI Hadir untuk Menyiapkan Kader Generasi Brilian Bangsa


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler