BATAM - Petugas sekuriti di PT Synergy Oil Nusantara, Andreas (36), dilaporkan ke polisi karena ketahuan mencuri minyak goreng seharga Rp 40 ribu dari perusahaannya bekerja itu. Aksi pencurian itu ternyata terekam CCTV di perusahaan tempat Andreas bekerja.
"Pelaku merupakan sekuriti di perusahaan itu, dia terekan kamera CCTV pada saat mengambil produk minyak goreng," ujar Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Iptu Suwitnyo seperti dilansir Batam Pos, Rabu (14/5).
Kejadian itu bermula, Sabtu (11/5) sekitar pukul 22.10 WIB, pelaku yang waktu itu sedang bertugas malam nekad mengambil beberapa bungkus minyak goreng bermerek Hyart. Ternyata, warga kampung Jabik Kelurahan Batu Besar itu tak tahui kalau di dalam gudang itu sudah terpasang CCTV.
"Saat beraksi, pelaku terekam CCTV perusahaan dan tak bisa mengelak saat manajemen perusahaan melaporkan dirinya ke polisi," lanjut Suwitnyo.
Setelah ditelesuri beberapa kali dari kamera CCTV itu, pelaku tidak hanya satu kali itu mencuri. Pada Jumat (10/5) sekitar pukul 22.15 WIB, Andreas juga mengambil beberapa kantong minyak goreng merek yang sama. "Diperkirakan kerugian perusahaan sebesar Rp 40 ribu," sambungnya.
Atas perbuatannya itu, Andreas dikenai pasal 362 KUHP tentang pencurian. "Ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara," lanjut Suwitnyo.
Ketika ditemui di Polsek Nongsa, Andreas mengaku sudah beberapa kali mencuri minyak goreng di PT Synergy Oil Nusantara itu. Ayah satu anak itu mengaku mencuri minyak goreng untuk kebutuhan dapur sendiri.
"Iya, beberapa kali saya ambil, tapi bukan untuk dijual, hanya untuk kebutuhan sendiri aja, dan itu pun sudah dalam kemasan rusak," ujarnya.
Ayah satu anak ini yang sudah dua tahun bekerja diperusahaan tersebut mengaku menyesal dan tidak mengetahui kalau di gudang itu sudah terpasang kamera CCTV. "Menyesal, kayaknya baru dipasang CCTV, karena sebelumnya tidak ada," lanjutnya.(jpnn)
"Pelaku merupakan sekuriti di perusahaan itu, dia terekan kamera CCTV pada saat mengambil produk minyak goreng," ujar Kanit Reskrim Polsek Nongsa, Iptu Suwitnyo seperti dilansir Batam Pos, Rabu (14/5).
Kejadian itu bermula, Sabtu (11/5) sekitar pukul 22.10 WIB, pelaku yang waktu itu sedang bertugas malam nekad mengambil beberapa bungkus minyak goreng bermerek Hyart. Ternyata, warga kampung Jabik Kelurahan Batu Besar itu tak tahui kalau di dalam gudang itu sudah terpasang CCTV.
"Saat beraksi, pelaku terekam CCTV perusahaan dan tak bisa mengelak saat manajemen perusahaan melaporkan dirinya ke polisi," lanjut Suwitnyo.
Setelah ditelesuri beberapa kali dari kamera CCTV itu, pelaku tidak hanya satu kali itu mencuri. Pada Jumat (10/5) sekitar pukul 22.15 WIB, Andreas juga mengambil beberapa kantong minyak goreng merek yang sama. "Diperkirakan kerugian perusahaan sebesar Rp 40 ribu," sambungnya.
Atas perbuatannya itu, Andreas dikenai pasal 362 KUHP tentang pencurian. "Ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara," lanjut Suwitnyo.
Ketika ditemui di Polsek Nongsa, Andreas mengaku sudah beberapa kali mencuri minyak goreng di PT Synergy Oil Nusantara itu. Ayah satu anak itu mengaku mencuri minyak goreng untuk kebutuhan dapur sendiri.
"Iya, beberapa kali saya ambil, tapi bukan untuk dijual, hanya untuk kebutuhan sendiri aja, dan itu pun sudah dalam kemasan rusak," ujarnya.
Ayah satu anak ini yang sudah dua tahun bekerja diperusahaan tersebut mengaku menyesal dan tidak mengetahui kalau di gudang itu sudah terpasang kamera CCTV. "Menyesal, kayaknya baru dipasang CCTV, karena sebelumnya tidak ada," lanjutnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Divonis, Terdakwa Kabur
Redaktur : Tim Redaksi