Selain Aspek Ekonomi, Program ADWI Diharapkan Mampu Memperkuat Sosial Budaya

Jumat, 14 Oktober 2022 – 09:53 WIB
Kunjungan rombongan Kemenparekraf ke Desa Wisata Malinau. Foto: kemenparekraf

jpnn.com, JAKARTA - Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 kini menyambangi Desa Pulau Sapi, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) disambut hangat oleh masyarakat dan jajaran pemerintahan setempat.

BACA JUGA: Bertandang ke Wonosobo, Menteri Sandi Fokus Pada Program Unggulan ADWI

Seharusnya kunjungan itu dihadiri langsung Menparekraf Sandiaga Uno. Namun, Sandi berhalangan hadir dan diwakili oleh Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Indra Ni Tua.

ADWI 2022 merupakan program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang sedang digalakkan Kemenparekraf.

BACA JUGA: Kapolda Jabar Optimistis ADWI 2021 Bisa Bangkitkan Perekonomian Masyarakat

Tahun kedua ini, program tersebut mengangkat tema “Kebangkitan Ekonomi untuk Indonesia Bangkit”.

Program tersebut diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Resmikan Koto Masjid sebagai 50 Desa Terbaik ADWI 2021

Indra Ni Tua dan rombongan bertemu dengan tetua adat dan mengikuti prosesi penyambutan secara adat di dekat patung Buaya.

Selanjutnya, rombongan menyaksikan tari sambutan yaitu Tari Riberu Bulan. Dilanjut bertemu jajaran pemerintahan setempat untuk mendengarkan bersama paparan tentang potensi desa wisata tersebut.

Indra menjelaskan hingga 2019 pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua di Indonesia, sebelum akhirnya jatuh sampai paling bawah akibat pandemi.

Demi menaikkan peran pariwisata terhadap kesejahteraan masyarakat, dibuatlan program ADWI.

Program itu berbasis komunitas, di mana yang melakukan masyarakat dan yang merasakan manfaatnya juga masyarakat.

“Tidak hanya manfaat ekonomi, tetapi juga mempertahankan sosial budaya dan alamnya juga tetap terjaga. Karena itu, partisipasi semua penggerak desa wisata diperlukan, agar ADWI semakin besar tahun depan," ujar Indra dalam siaran pers, Jumat (14/10).

Dalam kesempatan sama, Wakil Bupati Malinau, Jakaria, menyatakan bangga memiliki wilayah yang luas dan kebanggaan Indonesia karena paru-paru dunia ada di Malinau, dan memiliki hutan konservasi yang asri, serta pohon terbesar di Malinau.

"Kami mengapresiasi Kemenparekraf yang sudah jauh-jauh ke perbatasan dan pedalaman ini," ungkapnya.

Bicara potensi, desa Pulau Sapi terkenal dengan adat dan budaya yang sangat kental, yaitu Suku Dayak Lundayeh.

Desa Pulau Sapi, berbasis wisata budaya ini, mengedepankan potensi seni yang dimiliki.

Desa tersebut memiliki kekayaan alam seperti Sungai Gita Merengang yang berada di bawah kaki pegunungan Mentarang Baru. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenparekraf Dukung Kolaborasi PKT dengan Pemkot Bontang Dalam Kembangkan Pariwisata


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler