jpnn.com, BOGOR - Sejumlah calon anggota legislatif di Kabupaten Bogor Jawa Barat tak terlalu masif memanfaatkan media massa dan juga media sosial sebagai tempat sosialisasi guna meraih simpati publik.
Hanya beberapa caleg yang betul-betul fokus menggarap media tersebut sebagai instrumen kampanye. Efeknya cukup signifikan. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan dalam hasil riset Madani Komunika Institute (MKI) terkait Optimalisasi Media Sosial dalam Kampanye. Mulai dari 12 Maret-11 April 2019.
BACA JUGA: 99,5% Pelanggaran Netralitas Dilakukan PNS Daerah
Direktur Eksekutif MKI, Muhammad Dezan mengatakan, riset melihat kecenderungan seberapa besar media memberitakan para caleg DPR RI Dapil Kabupaten Bogor. Termasuk penyebarannya via media sosial seperti Facebook, Twitter, Google Plus, dan Pinterest. “Kami menggunakan tools Buzzsumo,” ujar Dezan melalui keterangan pers yang diterima redaksi, Jumat (12/4).
Menurut hasil survei MKI, Fadli Zon, Adian Napitupulu, dan Isbudi Widuri menempati posisi teratas. Ketiganya sama-sama petahana. Khusus Isbudi, dia adalah anggota DPRD Provinsi Jawa Barat perempuan, dua periode.
BACA JUGA: Penumpang Gelap Pemilu 2019 dan Langkah Frustrasi
(Baca Juga: PKS Janji Hapus Pajak Sepeda Motor & Dorong SIM Seumur Hidup)
Total pemberitaan Fadli Zon selama sebulan ini mencapai 1.352 berita dengan total 859.439 share di medsos. Selanjutnya Adian Napitupulu 146 berita dengan share di medsos sebanyak 26.046.
BACA JUGA: Mahfud MD: Bro dan Sis, Datanglah ke TPS, Jangan Golput
“Untuk Isbudi ada 48 berita terindeks dengan tingkat share mencapai 1100. Fadli Zon sendiri memang tertinggi karena kiprahnya di Senayan cukup aktif, termasuk di beberapa stasiun televisi. Jadi media darling seperti Adian,” jelas dia.
Dezan mengungkapkan, selain Fadli Zon dan Adian Napitupulu, alasan mengapa nama Isbudi meroket lantaran dilatari beberapa faktor. Pertama soal pemberitaan isu Jonggol.
“Ada sekitar 13 media mainstrem yang mengutip pernyataan Isbudi. Misalnya Tribunnews, JawaPos, Radar Bogor, JPNN, Sindonews. Ini cukup berpengaruh terhadap elektabilitas dan popularitas,” kata Dezan.
“Share untuk pemberitaan Jonggol dijual cukup tinggi. 564 kali di-share, baik itu Facebook maupun Twitter. Untuk isu nasional yang ditarik ke lokal, tertinggi di antara isu-isu lain,” lanjut dia.
Sementara untuk Fadli Zon, isu sidang Ratna Sarumpaet tercatat paling tinggi. Pemberitaan tersebut dipublikasikan oleh situs Kompas.com dengan total 158.196 kali share.
Dezan lantas membandingkan Isbudi dengan caleg-caleg internal PKS. Misalnya Tb Soenmandjaja dan Habib Fahmi Alaydroes. Keduanya yang notabene elite-elite PKS, kurang begitu populer. “Dari hasil analisis content analyzer, dua-duanya pasif. Termasuk caleg DPR RI PKS lainnya,” tegas Dezan. (*adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhtiar dan Doa Kiai dari Wilayah Eks Karesidenan Bogor demi Jokowi - Maruf
Redaktur : Tim Redaksi