jpnn.com, BOGOR - Duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) kembali mengantongi tambahan dukungan dari kalangan ulama. Ada kiai dan ulama dari se-eks Karesidenan Bogor yang mendeklarasikan dukungan untuk duet bernomor urut 01 itu.
Mereka mendeklarasikan dukungan untuk duet umara dan ulama itu di Pondok Pesantren Nurul Huda, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis (11/4). Kiai dan ulama dari Bogor, Cianjur dan Sukabumi hadir pada deklarasi sekaligus peringatan Isra Mikraj tersebut.
BACA JUGA: MPR Minta Bawaslu Beri Klarifikasi Temuan Surat Suara Tercoblos di Malaysia
“Dengan ini kami para kiai satu Keresidenan Bogor, Cianjur, Sukabumi dan para jemaah menyatakan sikap siap mendukung dan memenangkan pasangan capres dan cawapres Ir. H. Joko Widodo dan Prof. KH. Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda KH Asep Abdul Yazid saat membacakan deklarasi di hadapan ribuan santri dan warga yang hadir.
Baca juga: Jurus Abah Ma'ruf dan Ustaz Yusuf Mansur Semangati Banser NU
BACA JUGA: Ingin Menang Besar di Kandang Prabowo, Jokowi: Target kan Boleh Saja
Melalui deklarasi itu, ujar Kiai Asep, para ulama dan kiai se-eks Keresidenan Bogor akan memperjuangkan Jokowi - Ma'ruf agar memenangi Pilpres 2019. “Berikhtiar untuk memperjuangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 pada tanggal 17 April 2019, semoga Allah SWT meridai langkah kita semua," ucapnya.
Sementara Kiai Ma’ruf yang hadir pada acara itu mengatakan, elektabilitasnya dan Jokowi di wilayah Jawa Barat sudah mengungguli duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno. Hanya saja, katanya, selisih keunggulannya masih tipis.
BACA JUGA: KPU pun Heran Lihat Video Proses Pencoblosan di Malaysia
Kiai Ma’ruf menargetkan kemenangan duet 01 di Jabar pada Pilpres 2019 bisa mencapai 60 persen. “Minimal 60 persen suara, daerah ini alot karena Jokowi kalah di Pilpres 2014," ujarnya.
Mantan rais am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pun mengharapkan para relawan pendukungnya terus memacu upaya demi memenangkan duet Jokowi - Ma’ruf. "Para relawan harus gas pol supaya hasilnya optimal, karena menjelang finis tidak boleh santai," ucapnya.
Deklarasi itu merupakan rangkaian acara Haul Ke-14 KH UU Rofiudin bin Royani yang juga pendiri Pondok Pesantren Nurul Huda. "Saya sangat bersyukur Ponpes Nurul Huda beruntung punya ulama seperti beliau (KH UU Rafiudin, red),” ujar Kiai Ma’ruf.
Baca juga: Kiai Ma’ruf Ajak Warga di KBB Lebih Terbuka Dukung 01
Cicit Syekh Nawawi al-Bantani itu menuturkan, para ulama sudah sejak dahulu berjuang untuk negeri. Di antaranya adalah Tuanku Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, KH. Hasyim Asy'ari serta para ulama lainnya.
Secara khusus ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan kiprah KH Hasyim Asy’ari. Kiai Ma’ruf menuturkan, pendiri NU itu punya kontribusi besar saat mengeluarkan Resolusi Jihad ketika kemerdekaan Indonesia baru berumur dua bulan.
Resolusi Jihad itulah yang menggerakkan rakyat Jawa Timur hingga mengobarkan pertempuran 10 November 1945. "Pada waktu tentara dan polisi belum terkonsolidasi, ada KH Hasyim Asy'ari yang mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad," katanya.(jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPN Setuju Usulan Bawaslu Menunda Pemilu 2019 di Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi