Selain Gafatar, Dua Aliran Lain Resahkan Warga Timika

Kamis, 14 Januari 2016 – 08:52 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/JPG

jpnn.com - TIMIKA - Sejumlah ulama di Timika, Kabupaten Mimika, Papua mulai resah dengan keberadaan penganut aliran yang mereka duga menyimpang dari akidah Islam.

"Kami sudah terima laporan dari para ulama, bahwa ada beberapa orang yang mengaku penganut syi'ah di Timika. Ini akan kami antisipasi," ujar Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso, seperti dikutip dari Radar Timika, Kamis (14/1).

BACA JUGA: PARAH: Oknum Brimob Gagahi Gadis 13 Tahun

Yustanto menegaskan, kelompok tersebut perlu diwaspadai dalam kaitannya dengan perpecahan antarumat beragama, khususnya di Mimika. Ia berharap seluruh masyarakat terutama umat Islam di Timika tidak terjerumus dalam aliran sesat ini.

“Saya tidak ingin ada hal-hal yang berkaitan dengan perpecahan antarumat beragama di Timika. Karena selama ini sudah cukup baik,” tandasnya.

BACA JUGA: Akhirnya UMK Samarinda Ditetapkan, Jadi Segini

Kapolres berjanji akan segera memanggil dan memeriksa oknum warga yang mengaku penganut syi’ah di Timika. “Walapun mereka hanya beberapa orang saja, akan tetapi sebelum itu jadi pohon besar sebaiknya kita antisipasi,” ujarnya.

Selain itu, Yustanto juga telah melakukan koordinasi dengan Ketua Majelis Ulama (MUI) Mimika dan beberapa ulama daerah, agar mengantisipasi masuknya kelompok Ja’far Umar Thalib yang saat ini sudah merebak di Jayapura. Kelompok ini ditengarai menebar kebencian pada kelompok agama lain.

BACA JUGA: Sang Istri Menghilang, Ternyata Mencari Berondong di Kos-kosan, Akhirnya...

“Apapun yang berkaitan dengan masalah agama dari aliran tertentu lalu menyimpang dari ajaran agama itu, segera laporkan kepada kami,” imbuh dia.

Ja’far Umar Thalib melakukan penyebaran ajaran Islam radikal yang bisa menjurus pada konflik antarumat beragama di Papua. Penganut organisasi Islam garis keras itu pun lalu diusir oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua dari Bumi Cenderawasih, bersama santrinya beberapa waktu lalu.

Awal mula masuknya Ja’far Umar Thalib ke Papua dengan tujuan untuk berdaqwah. Namun dari rekam jejak yang cukup meresahkan lantaran menyebar kebencian terhadap agama lain, akhirnya MUI Papua meminta ustadz Ja’far mengurungkan niatnya di Papua lalu kembali ke Pulau Jawa.

“Kami imbau masyarakat, terutama umat muslim di Timika, agar segera melaporkan jika ada aliran menyimpang dilakukan oknum tertentu. Jangan sampai kerukunan umat beragama yang sudah terjalin sangat baik ini menjadi terpecah-pecah akibat adanya kelompok yang menganggap dirinya paling benar,” jelas Kapolres.

Tidak itu saja, aliran menyimpang lainnya yang patut diwaspadai adalah keyakinan dan faham yang dianut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Aliran ini disebut sesat karena bertentangan dengan Islam.

Meski demikian, menurut Kapolres, bahwa sebetulnya ada dua versi aliran Gafatar di Indonesia. Versi pertama adalah mereka penganut non-agama dan non-politik. Mereka ini adalah kumpulan orang-orang yang mencintai sejarah dan tidak memeluk agama apapun.

“Gafatar versi ini cenderung melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang dibarengi dengan penyebaran aliran mereka,” katanya. Sementara penganut Gafatar masa kini, sudah mulai merekrut orang-orang tertentu untuk dirasuki aliran sesat yang tentunya bertentangan dengan agama manapun. “Ajaran ini kami anggap sangat berbahaya dan patut diantisipasi,” kata Kapolres. (mix/adk/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapor Polisi, Megawati Cerita, Putrinya Pernah Bilang begini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler