Selain Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Diklaim Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi

Minggu, 04 Februari 2024 – 08:45 WIB
Wagub Jatim Emil Dardak bersama jajaran Pilar 08. Foto: dok Pilar 08

jpnn.com - Juru bicara calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Emil Dardak mengatakan program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren tidak hanya menjadi solusi bagi persoalan kesehatan atau kekurangan gizi.

Program yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu juga dinilai mampu mengentaskan permasalahan sosial dan ekonomi di masayarakat, khususnya bagi kalangan kelas menengah ke bawah.

BACA JUGA: Marak Petisi dari Kampus, Bandingkan Respons Jokowi dan Gibran

“Pak Prabowo sangat antusias kalau membahas sumber daya manusia (SDM), prasyarat utamanya adalah sehat dan itu dimulai dari tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya mendorong perbaikan gizi jadi prioritas, utamanya bagi anak sekolah dan santri,” ucap Emil dalam keterangannya, Minggu (4/2).

Dia berharap program tersebut bakal seperti imunisasi. Agar efektif, kebijakan itu menyasar anak-anak di sekolah dan pesantren.

BACA JUGA: Koalisi Masyarakat Sipil Apresiasi Gerakan Akademisi Selamatkan Demokrasi yang Dirusak Rezim Jokowi

“Karena saat waktu makan siang atau jam 12 teng, itu belum tentu sekolah sudah selesai, kemudian mereka pulang dan makan di rumah,” kata dia.

Wakil gubernur Jawa Timur itu pun menegaskan makanan yang nantinya terdistribusi dipastikan telah memenuhi standar gizi nasional.

BACA JUGA: Alumni UI Sepakat Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Sebagai acuannya, pemerintah saat ini telah memiliki program “Isi Piringku” yang berlandaskan pemenuhan gizi seimbang dalam 700 kalori.

Rinciannya adalah karbohidrat atau makanan pokok 150 gram nasi, 75 gram lauk hewani, 100 gram lauk nabati, 150 gram sayuran, dan 150 gram buah-buahan.

“Tanpa digembor-gemborkan, isi kandungan dalam makan siang gratis pasti sudah dibahas, karena tujuannya adalah upgrade, bukan downgrade,” tuturnya.

Persoalan lain yang turut diatasi melalui program ini adalah isu sosial dan ekonomi. Menurut Emil Dardak, tidak sedikit orang tua yang kesulitan memberikan ongkos atau uang sekolah yang pas bagi anaknya.

Sekalipun uang yang diberikan cukup untuk makan siang, makanan yang disantap belum tentu sesuai standar gizi nasional.

“Program ini akan sangat membantu bagi keluarga yang beban keuangan untuk makan sangat membengkak jika dibandingkan uang bulanannya,” ujar Bupati Trenggalek periode 2016-2019 itu.

Selain itu, dalam berbagai kesempatan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran kerap menyatakan bahwa program makan siang gratis di sekolah dan pesantren akan menjalankan roda perekonomian masyarakat karena digerakkan oleh pelaku UMKM.

"Dengan meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat," ucap Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran Anggawira. (mcr4/jpnn.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler