JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini memulai langkah baru di tahun 2012. Perjalanan dimulai dari hasil penutupan akhir tahun 2011 akhir pekan lalu, indeks naik 13.22 poin (0.35 persen) ke level 3,821.99 dan Indeks LQ45 naik LQ45 naik 2,4 poin ke level 673,51.
Head Technical Analyst PT Batavia Prosperindo Sekuritas Billy Budiman mengatakan, awal tahun ini sepertinya IHSG masih bisa mengalami kenaikan. Terutama jika dilihat dari faktor historis bahwa biasanya minggu pertama Januari selalu positif. Sebab, menurutnya, ada situasi yang biasa disebut "January Effect" dan secara teknikal juga masih positif karena sudah mampu menembus level resistance bulan Desember di level 3.810.
"Indeks besok (hari ini) diperkirakan bergerak di level support 3.780 dan resistance 3.850," ujarnya, Minggu (1/1). Investor direkomendasikan untuk mengakumulasi beberapa saham unggulan di antaranya ASII, AALI, LSIP, ITMG, dan PTBA.
Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko merekomendasikan pembelian saham unggulan antara lain GGRM, ASII, ITMG, dan BBRI, untuk perdagangan hari pertama 2012 ini. Penutupan IHSG di atas level 3.720 dalam perhitungan pergerakan rata-rata 10 bulanan, pada akhir tahun 2011 dinilai sudah cukup memberikan tren positif.
"Sudah cukup memberikan tanda bahwa tren secara keseluruhan akan mencapai perbaikan signifikan di Januari 2012, terutama bila dilihat selama 2011, GDP dapat berada di atas inflasi walaupun rupiah melemah. Sesuatu yang tidak pernah terjadi dalam perekonomian Indonesia," kata Yuganur dalam risetnya untuk perdagangan hari ini.
Pada perdagangan hari ini, indeks menurut Yuganur, akan bergerak di kisaran support pada level 3,753 - 3,725 - 3,650 dan level resistance di kisaran 3,890 - 3,950 - 4,050. Hanya ada sinyal negatif dari penurunan bursa Amerika Serikat. Dow Jones turun 69.48 poin (0.57 persen) ke level 12217.56 dan Nasdaq turun 8.59 poin (0.33 persen) ke level 2,605.15 pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin.(gen/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Suntik BSM Rp 300 M
Redaktur : Tim Redaksi