jpnn.com, PALU - Upaya penyelamatan yang dilakukan Balai Konservasi Sumberdaya alam (BKSDA) Sulteng dan NTT, Polairud serta ahli buaya asal Australia, Matt Wright terhadap buaya berkalung ban di Sungai Palu, Sulawesi Tengah belum membuahkan hasil hingga Minggu (16/2) dini hari.
Evakuasi terakhir dilakukan pada Minggu dinihari pukul 02:00 WITA. ''Evakuasi kami lakukan dini hari untuk menghindari masyarakat yang datang menyaksikan," ujar Haruna, Kepala Satgas Penyelamatan buaya berkalung ban
BACA JUGA: Buaya Berkalung Ban Masih Berkeliaran
Dari pantauan Antara di lokasi evakuasi Muara Teluk Palu, tim nyaris berhasil menangkap hewan reptil tersebut dengan metode Harpun.
Dua anggota penyelamat buaya, yakni Oktovianus Sene dan ahli buaya asal Australia Matt Wright sempat mengenai buaya tersebut dengan Harpun, tetapi si buaya berhasil lepas.
BACA JUGA: Ki Kusumo Ingin Tangkap Buaya Berkalung Ban
Kemudian, tim kembali mengejar target yang masih membawa pelampung dari tombakan Harpun. Kejar-kejaran antara tim penyelamat dan buaya berkalung ban pun terjadi menegangkan, selama kurang lebih satu jam.
Namun, tim penyelamat kehilangan jejak, saat pelampung tersebut terlepas dari badan target.evakuasi terhadap hewan reptil berkalung ban inipun kembali gagal. ''Kami tidak menyangka banyak pukat pukat nelayan yang tidak dipakai," terang Haruna.
BACA JUGA: Buaya Berkalung Ban Ogah Masuk Perangkap, Ternyata Karena...
Sementara itu, Matt Wright ahli buaya asal Australia mengungkapkan evakuasi kali ini memang kembali gagal tetapi tim dan dirinya tidak akan menyerah untuk menangkap hewan reptil tersebut.
''Tidak ada kata capek tim dan saya. kami akan kejar lagi," ungkapnya
Dari pantauan, evakuasi kali ini berakhir pada pukul 04:30 WITA setelah tim Satgas Penyelamatan buaya ini kembali memasang umpan di lokasi yang kerap munculnya buaya berkalung ban. (antara/jpnn)
Ariel Noah Pacaran Dengan Wika Salim?
Redaktur & Reporter : Adek