jpnn.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) membeberkan hasil rapid dan swab test massal selama tiga hari di Bandung, Jawa Barat.
Total ada tiga lokasi yang digelar rapid test yakni Gedung Promosi, Gedung Sate, dan kantor Balaikota Bandung.
BACA JUGA: Mudah-mudahan Hasil Tes di Stasiun KRL Tidak Banyak yang Positif Corona
Koordinator Lapangan Mobile Laboraturium BIN Kolonel Inf Budi Santoso mengatakan, selama tiga hari, delapan orang terkonfirmasi positif COVID-19 usai melalui rangkaian rapid test dan swab test. Angka tersebut didapati setelah BIN melakukan tes cepat terhadap 2.381 orang.
"Dari lokasi Gedung Promosi, Gedung Sate dan terakhir di Balaikota, jumlah yang sudah dites yaitu 2.381 orang. Yang reaktif itu ada 43 orang. Sedangkan yang swab test berjumlah 50 orang. 7 orang itu disarankan dokter untuk ikut swab test,” kata Budi Santoso lewat keterangan, Sabtu (27/6).
BACA JUGA: Kata Najwa Shihab soal Mewabahnya Hoaks, Wajib Dibaca
Budi mengungkapkan, dari 50 orang yang mengikuti swab test atau Policymer Chain Reaction (PCR) test, ada delapan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka langsung menjalani isolasi ditangani oleh Pemkot Bandung.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan rapid dan swab test massal di Bandung. BIN merencanakan terus menggelar kegiatan tersebut di daerah-daerah lain sebagaimana arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
BACA JUGA: Amir Meminta 4 Wanita Membuka Pakaian, Katanya Buat Ritual, Terjadilah
"Sesuai arahan pimpinan kami Kepala BIN, hari ini adalah hari terakhir pelaksanaan rapid test di Bandung. Tentu kami masih akan melanjutkan rapid test di daerah-daerah lain. Kami menunggu petunjuk dari pimpinan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengapresiasi rangkaian rapid test dan swab test massal yang digelar oleh BIN.
Menurut dia, kunci untuk mengendalikan pandemi COVID-19 ini adalah dengan menggelar test secara masif.
"Kami dari pemkot sangat mengapresiasi kegiatan rapid test ini karena memang kunci pengendalian pandemi ini berada di test yang masif," ucap Yana. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan