jpnn.com, JAKARTA - Pertamina melalui Sub Holding Integrated Marine Logistics Selama masa Satgas RAFI 2023 berhasil mendistribusikan energi sebanyak 302 kapal kargo, meliputi kapal domestik 180 unit dan kapal internasional 24 unit.
Jumlah kapal selama Satgas RAFI meningkat 5 kapal dari rata-rata normal sebanyak 297 unit kapal kargo.
BACA JUGA: Lewat Cara Ini, Direksi Pertamina Pantau Kesiapan Arus Balik
Penambahan tonase terjadi pada BBM sebanyak 3 kapal, LPG satu kapal dan avtur satu kapal.
Secara keseluruhan jumlah kapal pengangkut BBM merupakan yang terbesar dengan 197 kapal, disusul LPG 43 kapal, crude oil 30 kapal, avtur 16 kapal, dan selebihnya adalah kapal pengangkut black oil, lube (PRX) dan asphalt.
BACA JUGA: Dirut Pertamina Pastikan Stok BBM Aman dan Arus Mudik Tertangani dengan Baik
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan selama masa Satgas RAFI kebutuhan energi dapat terpenuhi dengan baik dengan dukungan ratusan kapal kargo di jalur laut.
“Distribusi berjalan dengan baik, seluruh kegiatan operasional pelabuhan (sandar, lepas, keagenan) dan terminal semuanya dapat berjalan dengan baik,” kata Fadjar.
BACA JUGA: Pertamina Imbau Pemudik Beli BBM Secara Nontunai untuk Mengurai Antrean di SPBU
Fadjar menyampaikan selama masa Satgas RAFI pengangkutan kapal kargo Pertamina juga dikawal personel TNI untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan.
“Peningkatan pengawasan kargo serta bunker kapal yang dioperasikan oleh Sub Holding Integrated Marine Logistics menempatkan TNI di sebelas kapal, ini untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan,” imbuh Fadjar.
Sementara itu, sepanjang Satgas RAFI 2023 jumlah kendaraan jalur darat meningkat 5,6 persen dibandingkan arus mudik dan balik di 2022.
Hal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi BBM terutama gasoline atau bensin yang meningkat 6,4 persen dibandingkan rerata konsumsi pada Maret 2023.
Jika gasoline atau bensin konsumsinya meningkat, untuk gasoil atau diesel baik untuk kebutuhan retail maupun industri mengalami penurunan, total penurunan sekitar 13 persen dari rerata normal.
Kebutuhan LPG dan Avtur juga sedikit mengalami penurunan dibandingkan rerata normal, LPG menurun 1 persen dan Avtur menurun 0,6 persen.
“Hal ini menunjukkan memang pergerakan mudik mayoritas menggunakan transportasi darat," tegasnya.
Untuk Avtur, lanjut Fadjar, diakuinya memang turun jika dibandingkan konsumsi normal.
"Tapi jika dibandingkan RAFI 2022, konsumsi Avtur di Satgas RAFI 2023 meningkat signifikan mencapai 30 persen,” ujar Fadjar.
Selain layanan energi, beberapa fasilitas Pertamina juga mendukung berjalannya mudik yang sehat, aman, dan nyaman.
Misalnya Rumah Pertamina Siaga yang menyediakan fasilitas beristirahat, arena bermain, hingga pengecekan kesehatan sebelum pemudik melanjutkan kembali perjalanannya.
Fadjar juga sangat mengapresiasi koordinasi erat yang dilakukan antara Pertamina Patra Niaga dengan berbagai elemen dan stakeholder dalam mendukung amannya suplai dan penyaluran energi bagi masyarakat.
Menurutnya, semua layanan reguler dan tambahan Pertamina tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa koordinasi berkelanjutan yang dilakukan bersama.
“Terima kasih kami sampaikan untuk Jasa Marga, BPJT, Kepolisian, TNI, Kementerian ESDM, BPH Migas, dan seluruh stakeholder lain yang turut mewujudkan maksimalnya layanan Pertamina di seluruh jalur mudik,” ucap Fadjar. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi