Selamat, Dradjad Wibowo Terpilih Jadi Board Member PEFC

Kamis, 14 November 2019 – 21:51 WIB
Pemilian board member Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) dalam general assembly di Würzburg, Jerman, Rabu (13/11). Foto: dokumentasi Dradjad Wibowo for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Dradjad H Wibowo terpilih untuk duduk di board member Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC), sebuah lembaga internasional nonprofit yang berbasis di Jenewa, Swiss. Dradjad menjadi satu dari tiga anggota baru yang duduk di board member organisasi pendukung kelestarian hutan itu.

Mantan ketua Dewan Informasi Strategis Kebijakan (DISK) Badan Intelijen Negara (BIN) itu bersama dua orang lainnya, Josien Tokeo (Suriname) dan Kurt Ramskogler (Austria) menjadi board member PEFC setelah terpilih dalam sidang majelis umum (general assembly) di Würzburg, Jerman, Rabu (13/11). Kabar itu diunggah ke laman resmi lembaga pimpinan Peter Latham tersebut dengan titel PEFC Board elections 2019.

BACA JUGA: Keberlanjutan Pembangunan Harus Berkeadilan dan Menjaga Lingkungan

We are delighted to welcome three new board members (Kami dengan gembira menyambut tiga anggota baru dewan, red): Josien Tokeo (tokoh adat), Kurt Ramskogler dan Dradjad Wibowo,” demikian tertulis di laman PEFC.

Laman itu juga membeber rekam jejak Tokeo, Kurt maupun Dradjad. Tokeo merupakan anggota Organisasi Masyarakat Adat Suriname (IOS). Dia juga memimpin Coordination of The Indigenous Organisations of the Amazon Basin (COICA).

BACA JUGA: Dorong Konsumen Beli Produk Kehutanan Besertifikasi Lestari

Adapun Kurt merupakan ketua PEFC Austria. Dia juga merupakan anggota Dewan Penasihat Austrian Research Center for Forests (BFW).

Sementara Dradjad adalah chairman sekaligus pendiri Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC). Pengajar di Institut Perbanas Jakarta itu juga pendiri Sustainable Development Indonesia (SDI).

Selain tiga anggota baru untuk board member, PEFC juga memilih figur untuk posisi vice chair bagi organisasi yang beranggotakan 52 negara itu. Yang terpilih adalah David Ford.

Dradjad yang dihubungi melalui layanan pesan mengatakan, IFCC mewakili Indonesia dalam PEFC. Menurut dia, PEFC merupakan skema sertifikasi hutan terbesar di dunia.

“Per Maret 2019 terdapat 311 juta hektare hutan yang besertifikat PEFC. Ini melibatkan lebih dari 750 ribu pemilik hutan,” sebutnya.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, terdapat lebih dari 11.500 perusahaan yang memakai sertifikat PEFC. “Mereka termasuk raksasa dunia seperti Walmart, Tesco, Zara dan sebagainya," tuturnya.

Lebih lanjut Dradjad mengatakan, sertifikat dari IFCC terbukti sangat membantu pengusaha hutan tanaman industri (HTI) dan industri olahannya seperti kertas dan bubur kertas. Menurutnya, dunia sekarang mengakui HTI di Indonesia dikelola secara lestari.

“Hutan lestari itu perlu komitmen dan kerja yang luar biasa dari pelaku kehutanan Indonesia. Kita sempat dicap penyakitan dan harus dijauhi, tetapi sekarang pelaku hutan lestari dunia mengakui kita,” ujarnya.(ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler