jpnn.com, JAKARTA - Dunia bulu tangkis Indonesia berduka seusai pemain legendaris Verawaty Fajrin meninggal dunia, Minggu (21/11) pukul 06.58 WIB di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.
Mantan pemain di nomor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran yang sarat prestasi itu meninggal dunia di usia 64 tahun akibat penyakit kanker paru-paru.
BACA JUGA: Menpora Amali: Ada Arahan Presiden Jokowi untuk Pengobatan Verawaty Fajrin
Pemain kelahiran 1 Oktober 1957 itu pernah menjadi juara dunia pada tahun 1980 di Jakarta. Kala itu Vera menjadi juara seusai mengalahkan Ivana Lie dengan skor 11-1, 11-3.
Gelar juara lainnya yang pernah direngkuh Verawaty Fajrin di antaranya All England di tahun 1979 saat itu bersama Imelda Wigoena menjadi juara seusai mengalahkan Atsuko Tokuda/Mikiko Takada dengan skor 15-3, 10-15, 15-5.
BACA JUGA: Taufik Hidayat dan Verawaty Fajrin Kritik PBSI
Masih banyak gelar yang pernah direngkuh Vera selama masih berkarier di dunia bulu tangkis seperti emas SEA Games 1981, dan 1987 serta gelar Indonesia Open tahun 1986 dan 1988.
Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna turut mengucapkan dukacita.
BACA JUGA: Fadjroel Rachman Sampaikan Berita Duka, Innalillahi
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulu tangkis Indonesia turut berdukacita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin,” katanya.
“Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulu tangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," imbuh Agung.
Vera dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Minggu siang ini.
Selamat jalan, pahlawan bulu tangkis Indonesia. (pbsi/mcr16/jpnn)
Redaktur : Adek
Reporter : Muhammad Naufal