Selamat karena Jadi Gudang dan Kandang Kuda Nazi

Jumat, 08 Juni 2012 – 05:02 WIB

Polandia menjadi salah satu basis utama sasaran pembantaian etnis Yahudi oleh pasukan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Ribuan sinagog di Warsawa luluh lantak hingga rata dengan tanah. Nozyk Sinagog di pusat kota Warsawa merupakan satu-satunya tempat ibadah Yahudi yang selamat.
     
Letak sinagog hanya beberapa meter dari pusat kota. Dari lapangan Defilad tempat Fan Zone Warsawa dibuka, cukup lima menit berjalan kaki. Namun, meskipun berada di tengah kota, letaknya cukup rumit karena berada di gang kecil di belakang gedung utama Jalan Twarda.
     
Sinagog berusia tepat 110 tahun sejak rampung dibangun pada 1902. Ukurannya tidak terlalu besar. Luasnya sekitar 300 meter persegi dengan daya tampung sekitar 100-200 orang. "Sinagog ini termasuk sinagog ukuran sedang. Sebelum Perang Dunia II, banyak sinagog yang lebih besar dari ini," kata Michael Roberts, salah satu jemaat Yahudi yang menemani Jawa Pos berkeliling.
     
Sinagog berdiri hanya dua lantai. Lantai dua digunakan untuk jemaat perempuan dan lantai satu untuk jemaat pria. Lantai dua hanya berupa balkon yang membuat jemaat perempuan bisa melihat langsung ke hall utama tempat ibadah digelar.
     
Tepat di sisi kiri pintu masuk utama sinagog, terdapat ruang pertemuan (sala konferencina) yang merangkap tempat pengajian. Setiap hari, Rabi Nechemia Segal berdiskusi dengan para jemaat yang menghabiskan waktu membaca kitab suci Torah. "Di sini kami berbicara mengenai banyak hal. Mereka yang ingin mendalami agama bisa berdiskusi dengan saya di sini," kata Segal.
     
Nozyk Sinagog menjadi saksi bisu kekejaman pasukan Nazi membantai Yahudi Polandia. Pasukan Adlof Hitler itu menghancurkan ribuan sinagog di seluruh kota dan membawa puluhan ribu Yahudi ke kamp konsentrasi di Majdanek, Poniatowa, dan Trawniki. Nozyk Sinagog sengaja dibiarkan berdiri karena dipakai Nazi buat gudang, tempat penyimpanan kuda dan makanannya. "Kalau sebagai gudang masih bisa diterima, tapi mereka juga menggunakannya sebagai tempat kuda. Itu lebih buruk lagi," kata Roberts yang juga guru Bahasa Inggris itu.
     
Sinagog tersebut sejatinya kini bukan murni obyek wisata. Sampai saat ini masih digunakan buat ibadah. Meskipun begitu, turis boleh masuk dan melihat-lihat arsitektur gedung bergaya neo-Romanesque itu. Yang penting bayar tiket masuk sebesar PLN 6 atau setara Rp 18 ribu sebagai sumbangan sukarela.
     
Nozyk sinagog harus mengelola sekitar 6 juta jemaat Yahudi Warsawa. Setiap Jumat sore hingga Sabtu malam, sinagog sangat sibuk karena harus menggelar pelayanan dan perayaan hari Sabbath. "Tapi, tidak semua orang Yahudi Warsawa ke sini setiap Sabbath. Banyak yang di rumah melakukan ritual keagamaan bersama keluarga," kata Roberts.
     
Tidak banyak yang diubah dari bangunan asli sinagog. Komunitas Yahudi Warsawa hanya memperbaiki bangunan lawas dan menambah bangunan baru tepat di sisi belakang sinagog untuk kantor yayasan komunitas Yahudi Warsawa. Pintu masuk sehari-hari juga dialihkan di bangunan baru tersebut. Seorang petugas keamanan bertubuh subur ditempatkan di loket. "Buat jaga-jaga saja. Selama ini sih aman-aman saja kok," kata Roberts lantas tersenyum. (aga)
     

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahaya, Jersey Replika Berbahan Kimia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler