jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (2/9) pagi, mengalami tekanan cukup kuat dari pergerakan dolar AS.
Pada pukul 09.15 WIB, rupiah melemah 78 poin atau 0,53 persen menjadi Rp 14.650 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.573 per dolar AS.
BACA JUGA: Selasa Pagi, Kurs Rupiah Terus Menekan Dolar AS
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pagi ini nilai tukar regional terlihat tertekan terhadap dolar AS.
"Penguatan dolar AS ini dipicu oleh membaiknya data indeks aktivitas manufaktur AS bulan Agustus yang dirilis semalam," ujar Ariston, di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Polda Metro Jaya Gerebek Pesta Gay di Jakarta Selatan
Indeks PMI AS berada di level 56 yang merupakan angka tertinggi dalam 19 bulan terakhir.
Hal tersebut mengindikasikan aktivitas pabrik di AS semakin bergeliat dan ekspansif.
BACA JUGA: Rupiah Makin Tersungkur, Dekati Level Rp 15.000 per Dolar AS
Menurut Ariston, sentimen tersebut bisa turut menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, ditambah faktor deflasi dalam negeri Agustus 2020 yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum membaik.
"Namun di sisi lain sikap The Fed yang longgar bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu jauh," katanya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.500 per dolar AS hingga Rp 14.7000 per dolar AS.
Pada Selasa (31/8) lalu, rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.573 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.563 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha