jpnn.com, SURABAYA - Jumlah pasien COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) yang dinyatakan sudah sembuh bertambah 348 orang pada Selasa (21/7).
Dengan tambahan tersebut, total pasien COVID-19 di Jatim yang sudah sembuh mencapai lebih dari 10 ribu orang.
BACA JUGA: Kota Madiun Luar Biasa Keren, Satu-satunya di Jatim
"Jumlah angkanya 10.065 orang atau 53,45 persen dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Mapolda Jatim di Surabaya, Selasa malam.
Khofifah menyampaikan terima kasih kepada tim dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang telah bekerja keras dan mengorbankan energi, bahkan jiwanya.
BACA JUGA: Vaksin Covid-19 sedang Diuji Klinis, Bukan Berarti Publik Bisa Bebas tanpa Protokol Kesehatan
Selain itu, jumlah pasien yang sembuh ini berkat kerja keras dari seluruh komponen lain seperti polisi, TNI hingga masyarakat yang patuh pada protokol pencegahan COVID-19.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menyebut tambahan ratusan pasien sembuh di Jatim setiap harinya merupakan hasil dari banyaknya tes cepat hingga tes usap yang dilakukan.
BACA JUGA: 8 Fakta Penyelidikan Kasus Pembunuhan Editor Metro TV, Poin 7 Bikin Penasaran
"Jatim tertinggi. Tes cepatnya satu orang banding 66 penduduk. Kemudian tes usap satu orang banding 380 penduduk. Kalau testing masif, tracing yang progresif kemungkinan akan banyak (terdeteksi)," ucapnya.
Sementara itu, ada tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 283 kasus atau secara keseluruhan di Jatim kasusnya kini mencapai 18.828 orang.
Dari data yang dihimpun, tambahan 283 pasien positif COVID-19 terbanyak yakni 108 dari Kota Surabaya, 10 dari Bangkalan, satu asal Kabupaten Blitar, satu dari Bojonegoro, 41 asal Gresik, 12 dari Jember, 17 dari Jombang.
Berikutnya, empat dari Kabupaten Kediri, dua dari Lamongan, tujuh asal Lumajang, dua dari Kabupaten Madiun, tiga dari Kota Magetan, sembilan dari Kabupaten Malang, delapan asal Kabupaten Mojokerto, satu dari Pamekasan dan delapan dari Kabupaten Pasuruan.
Lalu, delapan asal Sampang, 43 dari Sidoarjo, 13 asal Situbondo, satu dari Sumenep, dua asal Tuban, satu asal Kota Batu, 17 dari Kota Malang, 11 asal Kota Mojokerto, tiga dari Kota Pasuruan, dua Kota Probolinggo, dan tambahan 52 dari kasus pending sebelumnya.
Sedangkan, untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 28 pasien, sehingga totalnya menjadi 1.461 orang atau 7,75 persen. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo