jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meraih posisi peringkat 2 secara global dalam kategori Oil dan Gas.
Posisi tersebut diraih dalam menerapkan aspek Environment, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.
BACA JUGA: Luar Biasa! Pertamina Raih Peringkat 2 Rating ESG Dunia
Pertamina menerima Peringkat Risiko ESG 22.1 dinilai berada pada tingkat risiko medium dalam mengalami dampak keuangan material dari faktor-faktor ESG.
Peringkat Risiko ESG menempatkan Pertamina berada diposisi kedua secara global dalam sub-industri Integrated Oil & Gas oleh Sustainalytics.
BACA JUGA: Pertamina Gandeng Bursa Efek Indonesia untuk Perdagangan Karbon
Posisi tersebut melonjak tinggi dari peringkat nomor 8 dari 54 perusahaan yang sama pada 2021.
Selain itu, pada kategori industri Oil & Gas Producer, peringkat Pertamina juga meningkat tajam dari ranking 15 pada tahun lalu, naik ke peringkat 7 dari 254 perusahaan global.
BACA JUGA: Pertamina Kembangkan Sejumlah Strategi sebagai Upaya Mencapai Target Bebas Emisi 2060
“Peningkatan ranking dalam pemeringkatan ESG secara global ini menjadi pemicu bagi kami untuk dapat terus meningkatkan dampak positif perusahaan bagi lingkungan dan masyarakat, dan sekaligus menjadi kado HUT Pertamina yang telah berusia 65 tahun,” ucap Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Menurut Nicke, upaya Pertamina sepanjang 2022 untuk melakukan dekarbonisasi, memproduksi energi yang ramah lingkungan dalam rangka mengatasi perubahan iklim memberikan dampak positif bagi kinerja ESG perusahaan.
Selain itu, kata dia juga penguatan aspek keselamatan kerja, tata kelola perusahaan, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan Perwira (Pekerja Pertamina) yang telah bekerja keras dalam program penurunan emisi karbon,” kata Nicke.
Peringkat Risiko ESG oleh Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG yang material bagi tiap industri dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut.
Sustainalytics menilai aktivitas Pertamina di bidang eksplorasi, produksi, serta pengolahan minyak, gas dan petrokimia memiliki risiko tinggi.
Namun, pengelolaan risiko yang dilakukan Pertamina dipandang kuat, terutama terkait “Land Use & Biodiversity, Human Capital, dan Occupational Health & Safety. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Studi Pengembangan Hidrogen Bersih, Pertamina NRE & IGNIS - Krakatau Steel Berkolaborasi
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian