jpnn.com - GORONTALO - Pemerintah Provinsi Gorontalo berhasil melampaui target nasional penyerapan anggaran triwulan dua dengan 42 persen. Tingkat penyerapan Gorontalo ini juga tercatat sebagai yang tertinggi secara nasional di triwulan dua.
Tercatat hingga Juni 2016, realisasi fisik yang ditargetkan 44,15 persen, berhasil dilampaui dengan 47,81 perse. Kemudian, realisasi keuangan yang ditargetkan 38,36 persen, berhasil menembus angka 42 persen. Capaian ini juga lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana realisasi fisik hanya sebesar 46,90 persen dan realisasi keuangan hanya mencapai 38,63 persen.
BACA JUGA: Ini Sanksi Beratnya Jika TNI Langgar Lalu Lintas
“Alhamdulillah tahun ini Pemprov Gorontalo meraih peringkat pertama penyerapan anggaran nasional, yang diberikan pada saat Rakornas evaluasi penyerapan anggaran di Kupang, NTT, pada 3 Agustus lalu,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Jumat (12/8).
Selain itu, untuk penyerapan anggaran APBN untuk tahun anggaran 2016, provinsi Gorontalo memperoleh alokasi pagu sebesar 4,24 triliun rupiah. Dari total pagu tersebut, anggaran yang sudah terealisasi pada semester satu 2016 sebesar Rp 1,6 triliun atau 39,16 persen. Persentase ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan semester satu 2015, yang hanya mencapai 21,50 persen.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Pemasangan Listrik Gratis
“Penyerapan APBD dan APBN kita cukup baik. Keberhasilan ini bukan semata untuk mengejar peringkat, tetapi sepenuhnya demi kepentingan masyarakat Provinsi Gorontalo karena hingga saat ini roda perekonomian kita masih dominan digerakkan oleh anggaran pemerintah,” kata Rusli Habibie.
Sementara itu, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan, , keberhasilan dalam penyerapan anggaran ini tak lepas dari kinerja seluruh SKPD Provinsi dan kabupaten/kota. Juga instansi vertikal yang telah bekerja maksimal dan membangun sinergitas yang baik, sehingga pelaksanaan program dan kegiatan berjalan lancar dan sukses.
BACA JUGA: Ya Ampun, Jasad Polisi Membusuk di Mobil
“Hal yang kami tekankan adalah prinsip 5T dalam pelaksanaan kegiatan, yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat volume, tepat kualitas, dan tepat anggaran,” kata Idris Rahim. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Indonesia Bentrok Lawan Tentara Diraja Malaysia, Pasokan BBM Macet
Redaktur : Tim Redaksi