jpnn.com - GORONTALO - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mencanangkan pembangunan pintu air Topodu sebagai bagian revitalisasi Danau Limboto, di Desa Tabumela, Tinelo, Kabupaten Gorontalo, pada 11 Oktober lalu. Rusli mengatakan, pembangunan pintu air ini untuk mengendalikan debit air saat musim kemarau tiba, sekaligus mencegah banjir yang disebabkan meluapnya Danau Limboto.
"Danau Limboto menjadi satu dari 15 danau yang akan diselamatkan. Artinya apa, danau ini harus dikembalikan lagi fungsinya sebagai penampungan air ketika musim banjir. Di sini bermuara 23 anak sungai, tujuh diantaranya yang masih aktif dan dua sungai besar yakni Alopohu dan sungai Bionga," katanya.
BACA JUGA: Honorer K2 Diminta Buat Pernyataan
Oleh karena itu, Rusli berharap agar masyarakat mendukung program pembangunan ini. Sebesar apapun usaha pemerintah untuk melaksanakan pembangunan, tidak akan berarti apa-apa tanpa paritisipasi dan dukungan masyarakat.
"Dari tahun ke tahun saya terus berupaya mendatangkan anggaran dari pemerintah pusat sebesar besarnya ke Gorontalo. Kita perbaiki jalan, bandara termasuk untuk danau ini. Jika masyarakat tidak mendukung, maka semuanya tidak akan terlaksana dengan baik. Yakinlah bahwa apa yang kami lakukan semuanya, semata-mata untuk kemaslahatan rakyat juga," jelasnya.
BACA JUGA: Kemensos Dorong Pelaku Pungli Dana Warga Cacat Dipidana
Terkait dengan konsep pengembangan Danau Limboto ke depan, mantan Bupati Gorontalo Utara itu menginginkan ada program terpadu yang dilaksanakan oleh instansi lintas sektor. Ia berharap kawasan tersebut menjadi sentra perikanan, perkebunan, holtikultura, sekaligus menjadi wahana wisata keluarga.
"Di sini saya liat banyak lahan yang bisa dikelola oleh masyarakat. Saya sudah perintahkan ke dinas terkait mengundang camat untuk mendata petani di sini. Kita kasih bibit jagung, sawi, tomat, cabe dan lainnya. Termasuk juga peternakan untuk pengembangan hewan ternak dan juga perikanan," tuturnya.
BACA JUGA: Cerita Istana Siluman Ular Putih di Balik Jalan Longsor
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, Valiansyah mengungkapkan, proyek revitalisasi Danau Limboto menelan anggaran lebih kurang Rp 700 miliar yang dananya dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU). Anggaran sejumlah Rp 300 miliar di antaranya sudah terserap untuk proyek tersebut.
"Untuk pembangunan pintu air ini sendiri, lebih kurang menghabiskan anggaran Rp170 milyar. Dari pintu air kita akan bangun kanal, panjangnya 2 km ke arah sungai Bulango. Harapannya nanti ketika banjir datang airnya tidak meluap ke rumah warga," kata Valiansyah.
Selain pembangunan pintu air, proyek revitalisasi Danau Limboto juga meliputi pengerukan sedimentasi danau serta pembangunan tanggul di pinggir danau. Dari data yang ada, luas Danau Limboto hingga 2007 tinggal sebesar 2.537 Hektar dengan kedalaman berkisar 2-2.5 meter saja.
Sedangkan luas tangkapan danau tinggal 900 km2. Hal itu berbeda dengan kondisi tahun 1932 di mana rata-rata kedalaman danau mencapai 30 meter dengan luas 7.000 hektar. Pada tahun 1961 rata-rata kedalaman danau berkurang 10 Meter dan luas menjadi 4.250 ha saja.(adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Besok Pamitan di Jogja
Redaktur : Tim Redaksi