Selamat..Temanggung Resmi Jadi Kota Pusaka

Rabu, 16 Desember 2015 – 09:00 WIB

jpnn.com - TEMANGGUNG – Kabupaten Temanggung secara resmi ditasbihkan menjadi Kota Pusaka oleh Kementrian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Gelar diberikan berkat keberadaan situs-situs bangunan kuno bersejarah (heritage) yang tersebar di Temanggung hingga saat ini.

Kepala Dinbudparpora Temanggung, Woro Andiyani mengatakan, penobatan ini berhasil direngkuh setelah Bupati Temanggung, Bambang Sukarno menandatangani piagam di Jakarta pada Kamis (10/12), lalu bersama dengan perwakilan 17 kota/kabupaten lain.

BACA JUGA: Bantuan untuk Korban Merapi Dikorupsi, Rasain Digarap Polisi!!!

“Status ini kami dapat usai proses pengajuan dan pengkajian selama kurang lebih tiga tahun,” katanya, Selasa (15/12).

Woro mengungkapkan, di Kabupaten Temanggung saat ini terdapat puluhan situs bersejarah yang tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya Stasiun Lama, Klenteng, Gerbang Pasar Legi, Komplek Pecinan, dan rumah peninggalan etnis Tionghoa di Kecamatan Parakan.

BACA JUGA: Gerakan Tanam 1 Miliar Pohon Rambah Bulungan, Meriah Banget

 Kemudian ada juga Masjid Menggoro (Tembarak), Masjid Traju dan Jembatan Kali Progo (Kranggan), SMK Dokter Sutomo, SDN 1 Jampiroso, Masjid Agung Darusallam, Klentheng, Mapolres, Makodim 0706, Poliklinik Polres, Gedung Juang, dan Pegadaian, serta bekas perlintasan kereta api atau disebut Plengkung (Bulu).

“Khusus untuk situs rumah etnis Tionghoa di Parakan kami anggap istimewa. Karena selain bentuk fisik bangunan yang masih asli, tempat yang telah berusia lebih dari dua abad ini juga pernah dikunjungi oleh keturunan dinansti asal Tiongkok langsung,” bebernya.

BACA JUGA: Kapolri Pantau Kesiapan Pengamanan Pilkada Kalteng

Menurutnya, dengan status sebagai Kota Pusaka, bukan berarti pemerintah menolak adanya kemajuan pembangunan. Hanya saja, pihaknya berharap agar situs-situs tersebut terus lestari, berdampingan dengan bangunan moderen yang ada.

Selain itu, dengan Kota Pusaka, diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik maupun manca negara untuk datang berkunjung. Imbasnya, muncul multiplier efek atau efek berantai yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat, seperti yang sudah terlihat di Komplek Kota Tua, DKI Jakarta.

“Prioritas perbaikan kami di Kecamatan Parakan yang memang banyak terdapat situs sejarah. Meski wilayah lain juga mendapat perlakuan yang sama,” pungkasnya. (riz/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Diduga Korup, Mau Ditahan Malah Sakit, Akhirnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler