Selandia Baru Sukses Mempercepat Penurunan Prevalensi Merokok, Negara Lain Bisa Menirunya

Rabu, 26 Juni 2024 – 17:52 WIB
Rokok dan asbak. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Smoke Free Sweden (SFS) dalam laporan terbarunya yang mengangkat Selandia Baru sebagai studi kasus menunjukkan legalisasi dan dukungan pemerintah setempat terhadap vape sebagai alat bantu untuk berhenti merokok telah mempercepat penurunan tingkat merokok di negara tersebut.

Menurut laporan yang dibuat panel pakar internasional yang dipimpin Dr Marewa Glover yang merupakan seorang pakar kesehatan masyarakat, dalam lima tahun terakhir, angka merokok harian di Selandia Baru turun dari 13,3 persen pada 2018 menjadi 6,8 persen pada 2023.

BACA JUGA: Anda Ingin Berhenti Merokok, 3 Obat Ini Bisa Membantu Tanpa Efek Samping

Penurunan ini terutama terlihat di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah dan komunitas M?ori yang sebelumnya memiliki tingkat merokok tertinggi.

Dalam acara diselenggarakan Quit Like Sweden di Warsaw, Polandia pada Rabu (12/6), Dr Marewa Glover menyampaikan pengalaman Selandia Baru menunjukkan dengan adanya akses terhadap alternatif yang lebih aman, masyarakat dapat dan memang berhenti merokok dalam jumlah besar.

BACA JUGA: Produk Tembakau Alternatif Berpotensi Kurangi Risiko Penyakit terkait Merokok

"Keberhasilan ini, seperti di Swedia, didorong oleh kombinasi inisiatif yang dipimpin pemerintah dan dukungan masyarakat, bukan perang ideologi melawan nikotin," kata Dr Marewa Glover dalam keterangan yang diterima, Rabu (26/6).

Pendiri Gerakan Quit Like Sweden Suely Castro juga memuji kemajuan ini dan mendorong negara-negara lain untuk mengikuti model pengurangan risiko yang terbukti berhasil ini.

BACA JUGA: ACSS 2024: Peneliti Indonesia Paparkan Strategi Mengatasi Masalah Merokok

Menurut Suely Castro, penurunan pesat angka merokok di Selandia Baru membuktikan model Swedia bukanlah pengecualian.

"Model ini berhasil dan bekerja dengan sangat baik. Kami sangat senang melihat hasil yang luar biasa ini dan akan terus memperjuangkan pendekatan ini, menunjukkan bahwa strategi pengurangan dampak buruk dapat berhasil di mana pun," kata Suely Castro.

Mengatasi Ketergantungan dengan Alternatif yang Lebih Aman

Dalam rangka Hari Anti Narkotika Sedunia, penurunan tingkat merokok di Selandia Baru menjadi contoh inspiratif bagaimana kebijakan yang mendukung pengurangan risiko dapat efektif dalam menangani masalah ketergantungan.

Dengan mempromosikan alternatif nikotin yang lebih aman, Selandia Baru dan Swedia tidak hanya mengurangi angka prevalensi merokok, tetapi juga membantu masyarakat yang rentan untuk hidup lebih sehat.

Penelitian dari Public Health England tahun 2022 menunjukkan vape memiliki risiko lebih rendah daripada rokok konvensional.

Temuan ini menunjukkan bahwa vape memiliki potensi untuk menjadi alternatif bagi orang yang ingin berhenti merokok jika dibarengi dengan dukungan pemerintah untuk menyediakan aturan yang tepat sasaran bagi produk alternatif rendah risiko.

Prevalensi Merokok di Berbagai Negara (2022). Sumber: WHO 2023 Tobacco Country Reports, Kementerian Kesehatan Swedia, Kementerian Kesehatan Selandia Baru.

Tabel di atas menunjukkan Swedia dan Selandia Baru berhasil mengurangi prevalensi merokok.

Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas upaya kedua negara dalam mengatasi masalah rokok dengan menggunakan vape sebagai alternatif untuk membantu orang berhenti merokok.

Secara garis besar, penurunan yang terjadi secara signifikan di Selandia Baru ini menunjukkan dengan dukungan kebijakan yang tepat dan akses terhadap produk yang lebih aman, tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks seperti ketergantungan nikotin dapat diatasi secara efektif.

Langkah ini memberikan pelajaran berharga bagi negara-negara lain yang ingin mengurangi tingkat merokok dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara luas. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler